Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/35

Halaman ini tervalidasi

-26-

ada didamping permaisurinya tercinta.....

Maka tumbuhlah rasa penyesalan yang tak terhingga besarnya dalam hatinya.

Lalu permaisuri memerintahkan memanggil Kit, Sahab dan temannya menghadap. Dalam menanti kedatangan mereka permaisuri terkimbang-kimbang, diamuk rasa penyesalan, takut dan berbagai perasaan lainnya. Tak berapa lama kemudian orang-orang yang dipanggil itu sudah berada dihadapan permaisuri sebab ketiganya tak lain ialah khadam-khadam dalam istananya juga.

Pikir Sahab: "Tentu ada perintah baru yang akan disampaikan permaisuri dan pundi-pundi berisi dinar akan masuk pula kedalam kantong ....."

Permaisuri menatap ketiga khadam itu ber ganti-ganti kemudian berkata:

"Sekarang saya perintahkan kepada kamu bertiga supaya kembali ketempat kalian menguburkan peti tadi malam dan segera bawa peti itu kesini kembali...!"

"Aneh," pikir Kit, Sahab dan temannya. "sesudah diperintahkan mengubur lalu diperintahkan lagi membongkar peti itu kembali dan membawanya kesini."

Apa kamu akan mengarak-arak peti mati sepanjang jalan di kota Bagdad ini? Gila!"

Bagi mereka lebih gampang membawa peti itu malam hari dari pada harus menggalinya dan mengarak-arak peti itu kembali ke istana permaisuri. Namun perintah itu segera juga dilaksanakan ketiganya, walau dilubuk hatinya timbul rasa mendongkol.

Maka segera Kit, Sahab dan temannya kembali ke permakaman itu dan mencari tempat dimana mereka su-