Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/36

Halaman ini tervalidasi

-27-

dah menguburkan peti itu tadi malam.

Sesampai di permakaman itu ketiganya lalu masuk lewat gerbang tua itu dan sampai ketempat mereka semalam sudah menguburkan peti mati itu. Sekilas mereka melihat bahwa bekas timbunan peti itu masih seperti semalam juga.

"Hayo, lekas kita gali dan kita bawa peti itu ke istana!" perintah Sahab.

Merekapun melihat sebuah sekop terletak disana.

"Nih, sekop kita semalam masih ada," memberuntuk Kit. Lalu ber ganti-ganti mereka menggali tanah berkas menguburkan peti tadi malam. Namun sudah lebih satu hasta menggali-gali apa yang dicarinya tidak ditemukannya.

"Hai, kemana hilangnya peti itu?" tanya Kit keheranan.

"Apa?" tanya Sehab.

"Peti itu tak ada lagi sudah hilang ...."

Dengan perasaan heran dan penuh tanda tanya ketiganya kembali ke istana tanpa membawa apa-apa.

Sang permaisuri sudah menunggu kedatangan mereka. Sahab menyampaikan kepada permaisuri bahwa peti yang dikuburkan mereka tadi malam tak ada lagi di tempatnya. Permaisusi juga merasa heran dan penuh tanda tanya. Bagaimana peti sebesar itu bisa menghilang?

Maka kini permaisuri terbentur kepada sebuah masalah yang lebih rumit. Kemana lenyapnya peti mati itu? Namun ia ber syukur juga dalam hatinya. Tentu karena beberapa sebab peti itu sudah dibongkar seseorang yang mengira dalam peti itu ada harta benda. Dan bila yang ditemukan orang itu bahwa dalam peti