Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/40

Halaman ini tervalidasi

- 31 -

Khautul Kulub datang mendekatinya dan memperhatikan Ganim beberapa saat lamanya.

"Tampaknya tuan gelisah malam ini," ujarnya dengan suara merdu dan mempesona. "Apakah perniagaan tuan merugi atau ada kesulitan di pasar?"

"Semua berjalan lancar Kulbi,...." semua barang dagangan yang saya bawa dari Damsyik sudah terjual habis semuanya dengan harga yang baik. Dan saudagar-saudagar itu sudah membelinya dengan tunai pula. Ruang perbendaharaaanku sudah penuh dengan uang. Saya tak tahu lagi berapa banyaknya uang itu. Tetapi walau bagaimana juga engkaulah yang berhak atas semua uang itu Kulbi. Bagi saya tak ada gunanya semua uang itu kalau apa yang saya dambakan, saya inginkan masih jauh ter katung-katung dilangit tinggi......."

"Heran," jawab Khautul Kulub dengan senyumannya yang khas. "Masih adakah yang tidak tuan dapat dengan uang sebanyak itu?"

"Ya, memang ada Kulbi, yaitu cinta kasih...."

"Cinta kasih?"

"Yaa!" Mata Ganim giring gemiring menahan gejolak dalam dadanya.

"Saya menaruh cinta, menaruh satu perasaan yang tak dapat saya beri nama dan kelihatan orang yang saya tuju masih acuh tak acuh belaka dan barangkali memandang saya tak ubahnya ibarat benda yang tak berguna dan tak ber harga satu dirham pun."

Maka Ganim pun menangis ter sedu sedan sebagai seoang anak kecil kehilangan mainannya. Dipegangnya tangan gadis itu, digenggamnya penuh arti.

Setelah semua agak reda Khautul menatap wajah