Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/42

Halaman ini tervalidasi

- 33 -

lama tuan berada dalam keadaan tak menentu dan tak tentu ujung pangkalnya......"

"Dengan demikian kita dapat bersiap-siap menghadapi tantangan atau apa saja yang mungkin timbul sehingga kemudian kita keluar dari masalah ini dengan dua kemungkinan: hidup atau mati." sambung Khautul Kulub. "Semoga hati tuan tetap kuat dan iman tuan tetap kokoh sesudah mendapat kenyataan ini....."

Khautul Kulub lalu membuka kalung berbentung hati yang senantiasa bermain-main menghiasi leher dan dadanya yang indah. Kalung itu diberikannya kepada Ganim yang disambutnya dengan penuh tanda tanya.

"Engkau mau saya mengganti kalung ini dengan yang lebih mahal dan lebih indah? AKan saya carikan tak peduli berapa harganya...." sabut Ganim. Khautul Kulub tersenyum.

"Bukan itu maksudnya," jawabnya. Khautul Kulub menekan sebuah tombol kecil pada mainan kalung yang berbentuk hati itu dan terbukalah kalung itu. Ia memperlihatkan kepada Ganim sebuah tulisan yang terukir dibalik permatanya. Setelah diperhatikan dengan saksama tulisan yang halus dan penuh artistik itu Ganim lalu membacanya : -Patik untuk tuanku dan tuanku untuk patik.-

"Apa artinya ini?" tanya Ganim dengan heran. Khutul Kulub tersenyum sedih.

"Tuan ketahuilah wahai Ganim yang paling kucintai dibawah kolong langit ini, siapa saya yang sebenarnya......" Dia menarik nafas kemudian meneruskan perkataannya: