Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/45

Halaman ini tervalidasi
                                                                                                                                          • 36

- VII -

DALAM SUASANA BERKABUNG

Tatkala Khalifah Harun Al Rasyid kembali dari perjalanannya dan sampai di istana dengan amat heran beliau mendapati bahwa istana permaisuri dalam keadaan berkabung. Darah Khalifah mulai tidak senang dan lalu mencari permaisurinya Puteri Zubaedah. Didapatinya sang permaisuri sedang duduk menangis dengan sedih.

"Apa yang terjadi wahai permaisuriku, siapa yang meninggal?" tanya Khalifah ber tubi-tubi. Agak lama permaisuri baru berhenti dari menangis dan kemudian menjawab dengan sedu sedan:

"Semoga Tuhan melimpahkan keimanan atas yang mulia. Sepeninggal kakanda kita sudah kena cobaan,...Uuuuu...'uuuu...'uuuu,.. Khautul Kulub sudah meninggal dunia.....'uuuuu...'uuu....'uuu...."

"Apa? Khautul meninggal?" baginda terhentak diatas sebuah kursi dan berulang-ulang membaca ayat-ayat dari kitab suci.

"Apa sakitnya?" tanya baginda.

"Dia kami undang ke istana ini sekadar untuk bergembira sambil memperlihatkan kebolehannya sebagai sebuah latihan. Dengan demikian dapatlah dia dengan baik meladeni kakanda dalam seni tari dan nyanyi itu. Tetapi Tuhan Mahakuasa, mendadak Khautul kena penyakit perut dan tak lama kemudian meninggal."