Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/47

Halaman ini tervalidasi

- 38 -

ri.

Beliau lalu memutuskan akan menyelidiki perkara itu sampai tuntas. Beliau tidak menerima begitu saja apa yang sedang dihadapinya pada waktu itu. Sebab banyak sedikitnya ada juga naluri ter gerak dalam pikirannya bahwa semuanya itu tak lain sandiwara dengan tujuan menyingkirkan Khautul Kulub dari sisinya. Sandiwara yang disutradarai oleh Abu Nawas.

Bagindapun membayangkan dan memikir-mikirkan jika ada sesuatu gerak atau firasat dari Tuhan yang memberi tahukan bahwa calon gundiknya itu sudah meninggal. Tidak ada sebesar biji gandumpun.

Beberapa hari kemudian baginda mulai melakukan penyelidikannya. Beberapa orang khadam dan inang yang dekat dengan permaisuru dan Khautul Kulub diperiksa dan ditanyai dengan secara rahasia. Berdasarkan pendahuluan penyelidikan itu baginda semakin yakin bahwa kematian Khatul Kulub tak lebih dari kejadian yang di karang-karang belaka. Hanya apa latar belakangnya masih samar dan kabur bagi khalifah.

Tetapi selama beberapa hari baginda selalu menziarahi pusara Khautul Kulub. Mungkin sebagai tanda simpasinya kepada permaisurinya.

Pada suatu malam Khalifah tidur-tiduran dengan dikipasi dua orang dayang yang muda lagi cantik yang seorang Kadib namanya dan seorang lagi: Kizran. Tak tahu apa sebabnya apakah sengaja atau tidak Kizran dan Kadib sambil mengipasi Khalifah terus ber cakap-cakap secara berbisik-bisik.

"Kasihan Khalifah, yaaa?" kata Kizran berbisik.