Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/49

Halaman ini tervalidasi

- 40 -

mati?" membantah permaisuri.

"Boleh saja asal untuksuatu penyelidikan," jawab Khalifah serta memerintahkan khadam-khadam itu bekerja menggali kuburan itu. Bunyi cangkul dan sekop menggali tanah di barengi dentung-dentung dada permaisuri yang menaruh ketakutan sebab tentu Khalifah akan mengetahui rahasianya. Hanya dia berdoa dan berharap semoga Khalifah setelah melihat wajah 'mayat' dibalik kain jarang itu akan memerintahkan menimbun kuburan itu kembali.

Beberapa lamanya kemudian terbongkarlah kuburan itu. Peti mati sudah kelihatan.

"Coba buka tutupnya!" perintah baginda.

Khadam segera membuka tutup peti. Maka kelihatanlah wajah Khautul Kulub terlindung oleh beberapa lapis kain jarang. Jelas wajah calon gundik yang di kasihi baginda.

Khalifah beberapa saat termenung wajah yang terbaring dalam keranda itu. Permaisuri Zubaedah berharap agar Khalifah segera memerintahkan menimbun kuburan itu kembali. Tetapi beliau berkata:

"Aneh, sudah sekian lama Khautul meninggal tetapi mayatnya masih tetap utuh dan tidak mengeluarkan bau busuk sedikitpun juga."

Khalifah lalu memerintahkan agar peti mati itu diangkat keluar. Setelah tiba diluar baginda sendiri membuka kain penutup wajah Khautul Kulub dan sekilas memang tak ubahnya dengan wajah gadis itu.

Khalifah lalu meraba-raba wajah yang muncul dalam peti itu dan sebentar kemudian berderailah