Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/64

Halaman ini tervalidasi

- 55 -

nya terletak beberapa keping mata uang, makanan dan sebuah tongkat. Agak lama yang muda itu memperhatikan gelandangan itu dan agaknya bentuk manusia gelandangan itu sudah terlukis dalam otaknya.

Hampir-hampir saja ia berseru kepada ibunya:

"Kalau orang ini bukannya gelandangan, barangkali inilah abang Ganim,...."

Tetapi akhirnya gelandangan itu tidak menjadi perhatian mereka lagi. Mereka mengambil udhuk dan sesudah shalat lalu meneruskan perjalanannya menuju kota Bagdad. Sudah dekat sore mereka sampai di kota yang ramai dan masih serba asing bagi mereka. Siapakah mereka? Ialah Fatanah dan ibunya jua yang sudah sampai di Bagdad untuk mencari Ganim bin Ayub.

Aduuuh, kemana akan dicarinya Ganim dalam kota besar dan ramai itu? Namun Fatanah punya akal dan ikhtiar juga.

"Bu," katanya kepada ibunya, "abang dulu datang ke Bagdad membawa barang dagangan. Tentu ia berhubungan dengan saudagar-saudagar di kota ini. Mungkin di pasar ada orang yang tahu dengan abang. Jadi besok kita pergi ke pasar dan disana kita tanyakan kalau-kalau ada yang kenal dengan abang Ganim.

"Ya, ucapanmu tidak ada salahnya," jawab ibunya. "Besok kita tanyakan!"

Besoknya Fatanah dan ibunya sudah sampai ke Pasar Karkh yang ter masyuhur itu. Bukan main ngilernya Fatanah melihat barang-barang yang di jual disana. Maklum seorang gadis yang sedang berbunga dan hasrat dengan benda-benda semacam itu.

Mereka akhirnya memberanikan diri memasuki