Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/67

Halaman ini tervalidasi

- 58 -

tuk dapat memasuki bahkan mendiami rumah saudagar Ganim bin Ayub.

Kemudian dengan diantar oleh seorang khadam Perdana Menteri kedua beranak itu dapatlah masuk kedalam rumah anaknya sendiri. Keduanya tak tahu bahwa diam-diam perdana Menteri mengirim berita kepada Khautul Kulub tentang kehadiran mereka.

Ibu dan anak heran ter cengang-cengang ketika sudah masuk kedalam rumah Ganim. Semua khadam dan inang sangat hormat kepada keduanya sebab mereka sudah diberi tahu bahwa yang datang itu ialah ibu saudagar Ganim dan adiknya Fatanah binti Ayub yang baru datang dari Damsyik.

Tetapi Ganim sendiri tidak ada.

"Kemana Ganim?" tanya ibunya. Tidak seornag pun yang mampu menjawabnya.

"Nanti akan ada seorang yang dapat menajawabnya," kata salah seorang khadam. Atau barangkali juga mereka keberatan memberi jawaban itu kepada ibu Ganim dan adiknya. Kepada keduanya hanya diberi sebuah kamar yang lengkap segalanya.

Untung saja Khautul Khulub yang dihubungi Perdana Menteri sedang ada di rumahnya. Tak lama kemudian seorang gadis yang luar biasa cantiknya datang menemui kedua beranak itu. Ibu Ganim dan Fatanah ter heran-heran melihat kecantikan gadis yang datang itu. Tentu saja mereka tidak kenal kepadanya.

"Ibu adalah ibu Ganim bin Ayub?" tanya gadis itu.

"Benar, Ayub itu suami saya tetapi ia sudah meninggal....." jawab ibu Ganim.