Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/76

Halaman ini tervalidasi

- 67 -

Kira-kira seminggu kemudian Khautul Kulub bersama-sama dengan Fatanah dan ibunya datang pula menjenguk Ganim bin Ayub. Dari tuan rumah dia dapat kabar bahwa keadaan Ganim sudah jauh bertambah baik. Dan bersama-sama mereka menemui Ganim dalam kamarnya. Hampir saja ibu Ganim terjerit ketika melibat anaknya yang sudah sekian lama berpisah dan telah mengalami bermacam-macam cobaan dan penderitaan.

Didapati mereka Ganim sedang tidur. Wajahnya sudah kelibatan berseri dan tubuhnya mulai ber isi. Wajah Ganim yang dulu ber angsur-angsur sudah mulai kelibatan. Ia menarik nafas dengan beraturan dan sekonyong-konyong bibirnya sudah bergeri pula:

"Kulbi.....!"

Khautul Kulub terloncat kedepan dan memegang pergelangan Ganim:

"Kanda,... inilah Kulbi kanda itu sudah datang. Dan ini juga ibu dan adik kanda Fatanah...."

Mendengar suara yang amat dikenalnya itu Ganim membuka matanya. Laksana terbangun dari tidur yang amat nyenyak dan terlempar dari sebuah mimpi Ganim melibat dengan heran sekelilingnya.

"Kulbi,.... Khautul Kulub,... kau disini?"

"Ya,... saya disini kanda, ini Kulbi kanda dan ibu serta adik kanda si Fatanah....." Ganim mencoba melihat nanap-nanap: "Ibuuuu......!" bisiknya.

"Anakku, Ganim," jawab ibunya sambil memeluk anaknya Ganim.

"Saya takut," kata Ganim lagi.

"Tak usah kanda takut-takut lagi," kata Khau-