Halaman:ADH 0005 A. Damhoeri - Misteri Rimba Mangkisi.pdf/25

Halaman ini telah diuji baca

21.

4. DITUKAR DENGAN BABI.

T I N A belum kembali ke desa. Ia masih berada di pondok suaminya. Membantu bersiang ladang. Ia istirahat dan duduk didepan tingkap pondok gambir itu. Tetapi sambil duduk ada pula pekerjaanny. Jari-jarinya asyik menyelisik rambutnya. Sekali-sekali jari itu turun kebawah dan meletakkan binatang buruannya diatas tutup sebuah kaleng kosong dan terdengarlah suara: " Tiiiik,...." Dan sebuah nyawa melayanglah,- nyawa seekor kutu.

Tu' Atin dalam istirahat itu lain pula tugasnya. Ia asyik pula dengan pekerjannya menyelesaikan membuat sebuah lukah (=bubu ) ikan limbat.

Tiba-tiba Tu' Atin menyeletuk:

" Kalau bini Urang Gadang-mu itu menyelisik dan menindas kutunya agaknya bunyinya seperti letusan senapang."

" Entah," jawab isterinya, " kalau bini Urang Gadang itu ada berkutu pula mungkin besar juga kutunya....."

" Atau seperti kutu raksasa dalam cerita Puti Chairani," ulas lakinya.

" Siapa itu?" sambung Tina. " Dimana diamnya?"

" Itu hanya memang cerita dongeng. Masa saya kecil dan bersekolah nama sekolahnya Sekolah Gubernemen. Waktu di kelas lima buku bacaan huruf Arab kami namanya Hikayat si Miskin. Tulisannya agak berbeda dengan ejaan pada masa ini dan bentuk hurufnya juga agak lain. Namun kami bisa juga membacanya tetapi saya percaya murid-murid sekolah zaman sekarang takkan pandai lagi membacanya."

" Lalu apanya yang hebat?" tanya isterinya lagi.

" Dalam cerita itu dikisahkan anak raja yang berasal dari orang miskin itu Mara Kermah namanya. Ia diusir oleh orang tuanya karena dianggap anak pembawa sial. Mara Kermah hidup mengembara dan akhirnya terpasah kesebuah pulau. Disana ia bertemu dengan seorang puteri cantik namanya Puteri Chairani. Malangnya puteri ini dipelihara oleh sepasang raksasa laki bini. Raksasa itu angat besar lebih besar dari Urang Gadang, hampir setinggi batang kelapa ......."