Halaman:ADH 0005 A. Damhoeri - Misteri Rimba Mangkisi.pdf/29

Halaman ini telah diuji baca

- 25 -

dibuat sebuah unggun yang besar. Unggun itu gunanya selain untuk memanaskan tubuh, juga untuk menghalau serangga yang suka mengganggu. Juga menjaga binatang buas. Sebab harimau misalnya takut dengan api.

Tidur dimana saja. Bagi orang perimba tidur dalam pondok seperti itu sama saja dengan orang berduit yang tidur dalam kamar suite sebuah hotel yang besar. Demikian pula makannya. Bertanak dalam buluh seperti membuat lemang. Sambalnya apa saja dan makan seperti itu sangat nikmat sekali.

Pagi-paginya mereka ama-sama menanyakan apa mimpi mereka semalam. Entah kenapa mimpi mereka hampir sama saja. Menemui sebuah mata air yang jernih adanya. Mereka gembira dan menganggap mimpi itu sebuah alamat baik: bertemu dengan yang dicari. Lalu mereka mupakat bagaimana caranya perjalanan mereka. Mereka sepakat mencari sendiri-sendiri. Tempat pertemuan ialah pondok darurat itu. Disana dipasang sebatang galah yang. panjang, diujungnya diberi selembar bendera berwarna merah. Sebab warna merah mudah tampak dalam rimba dari tempat yang jauh. Bendera itu sangat unik. Sebab bahan dasarnya celana kolor Janir. Kebetulan ia pakai celana kolor kain kesumba merah dan dua lapis.

Penduduk desa yang biasa merimba tidak ada takut gentarnya masuk sendirian kedalam hutan lebat itu. Senjatanya hanya sebilah parang yang đisisipkannya dipinggangnya. Gunanya untuk merambah, memotong kayu-kayuan. Dan jarang sekali dipergunakan untuk membela diri dari serangan binatang buas. Sebab jarang sekali atau belum pernah terjadi seorang perimba yang diserang oleh seekor binatang buas. Walau hutan itu negeri mereka. Antara mereka saling ada tatakrama yang tidak tertulis. Padahal apa yang tak ada dalam rimba raya itu. Berbagai binatang buas, ular, binatang-binatang berbisa dan makhluk-makhluk lainnya yang jarang dikenal orang.

Mereka lalu berpencaran dalam rimba itu keempat penjuru. Usahkan takut malahan kerja itu cukup menarik bagi mereka. Bertemu dengan sebatang pohon yang besar pohon itu lalu diperiksa dengan cermat. Di ketuk-ketuk, diperiksa getahnya, kulitnya, daunnya dan sebagainya. Pohon-pohon dalam hutan itu entah sudah berapa tahun umurnya. Yang jelas jauh lebih tua dari mereka sendiri. Dan ada pula yang sudah rebah dan tergeletak diatas tanah. Bila pohon itu besar diperiksa dengan lebih teliti. Sebab biasanya dalam pohon tumbang seperti itu sering ditemui garu. Apa