Halaman:ADH 0005 A. Damhoeri - Misteri Rimba Mangkisi.pdf/35

Halaman ini telah diuji baca

31.

5. RAKUS BENAR DIA!

S U N G A I itu sangatlah jernih airnya. Sepanjang tepinya ditumbuhi belukar yang rapat. Belukar itu menjerait kiri kanan sungai. Ber jenis-jenis macam ikan kelihatan berenang riang gembira dalam air itu. Kebebasan mereka tak pernah terganggu. Manusia tak pernah datang ke tempat itu akan menangkap ikan-ikan itu.

Dua orang kelihatan datang ketepi anak air itu. Mereka seorang laki-laki dan seorang lagi perempuan. Yang perempuan membawa tangguk, ember dan entah apa lagi. Yang laki-laki membawa seberkas daun kayu dan entah ka kayu apa pula.

Setiba dipinggir sungai itu keduanya berdiri sambil memperhatikan ikan-ikan yang berenangan dengan jinaknya dalam air itu.

" Air ini harus diempang dulu baru ditahan tubanya," kata yang laki-laki.

" Untuk apa?" tanya yang perempuan.

" Kalau tidak, tentu ikannya nanti hanyut kehilir, kita tak akan dapat apa-apa.

" Waaah, alangkah susah dan berat kerjanya," mengeluh yang perempuan. Lalu keduanya duduk ditepi sungai itu sebagai memikirkan bagaimana cara selanjutnya.

" Kami sanggup membantu," tiba-tiba terdengar suara dari seberang sungai. Kedua orang tadi terkejut dan keheranan. Suara siapa itu? Mereka mencoba melihat keseberang sungai. Lebar sungai itu ada kira-kira lima meter. Maka mereka melihat ada empat batang pohon ajaib berbaris dipinggir sungai seberang sana. Bentuknya tak ubahnya dengan betis manusia lengkap dengan telapak kaki dan bulu betisnya segala. Memang ukuran telapak kaki itu terlalu besar untuk ukuran kaki manusia biasa.

Keduanya mendongakkan kepalanya makin lama makin keatas sejak betis sampai kaki seluruhnya, dan akhirnya pemandangan mereka mendarat di tubuh dua orang makhluk yang berbentuk manusia, tetapi jauh lebih tinggi dan lebih besar dari manusia biasa. Seluruh tubuhnya ditumbuhi bulu tak ubahnya dengan monyet. Tetapi itu bukan monyet.

Setelah diperhatikan nyata bahwa makhluk itu seorang laki-laki dan