Halaman:ADH 0005 A. Damhoeri - Misteri Rimba Mangkisi.pdf/40

Halaman ini telah diuji baca

- 36 -

tar ladang itu.

" Kamu siapa?" Tu' Atin balas bertanya. Ia agak jengkel karena manusia kecil itu memanggil dengan kamu saja kepadanya. Dan belum seorangpun yang memanggil kamu kepadanya.

" Aku Mandugo Tuo Nutan," jawabnya, Dulų sudah lama Tu' Atin memang pernah mendengar nama itu dan apa pekerjaannya. Masa itu dia mengira bahwa orang itu tidak ada. Dan ia lebih tak menyangka lagi bahwa orang yang menjabat tugas sepenting itu hanya seorang manusia yang tingginya seperti anak sekolah kelas tiga.

" O, maaf," kata Tu' Atin lagi, " jadi mamak yang bergelar Mandugo dan menjadi Tuo Hutan?

" Ya," jawabnya, suaranya agak sengau.

" Ini tanah ulayatmu?" tanya si kerdil itu lagi.

" Mamak harus tahu," ujar Tu' Atin, " dalam hutan yang sejauh ini mana dikenal tanah ulayat atau tidak. Tetapi sepanjang yang kuketahui tanah ini ulayat nenek moyangku sebelum pindah dari Subayang.

" Tanah ulayat atau tidak tetapi engkau harus tahu: dari rimba di gunung Sago itu,-" sambil ia menunjuk dengan jarinya yang kecil ke arah gunung Sago,-" sampai ke Rimba Mangkisi ini semuanya berada dibawah pengawasanku. Kalau akan membuat ladang harus dengan seizinku, paling tidak dengan setahuku."

Dengan serta erta saja Tu' Atin merasa tersinggung dengan kata-kata manusia cebol itu.

" Peraturan dimana itu?" tanya Tu Atin.

" Ya, peraturan sejak ninik moyang kita. Yang lebih menjengkelkan, manusia setinggi semeter itu berani memanggil ia dengan kamu saja padahal tingginya semeter lima puluh lima. Datuk pula. Dukun pula, Pendekar silat pula. Tetapi mungkin umurnya lebih tua dari Tu' Atin. cara apa itu?"

" Ah, itu dalih saja," balas Tu' Atin, "

" Tetapi ini undang, ini peraturan," kata Mandugo pula dengan suara yang lebih dikeraskan tetapi tak lebih dari suara seekor jangkerik.

" Persetan dengan undang, persetan dengan peraturan," jawab Tu' Atin yang stromnya sudah agak naik pula karena ia menganggap manusia kecil itu tak tahu diri. " Silakan mamak pergi, mau cari rebung kek,