Halaman:ADH 0005 A. Damhoeri - Misteri Rimba Mangkisi.pdf/50

Halaman ini telah diuji baca

- 46 -

Kedua makhluk itu lalu berdiri, yang satu lebih tinggi dari yang 1ainnya. Tu' Atin menduga yang satu jantan dan lainnya betina. Namun gerak geriknya tak bedanya dengan manusia biasa. Tu' Atin menghadapi kenyataan yang sangat berbeda. Disampingnya Mandugo dengan postur tak sampai satu meter. Dan disana manusia dengan postur setinggi tiga meter mungkin lebih.

Keduanya lalu melangkah menjauh, gerak langkahnya seperti hentaman balok-balok kayu yang berdentam-dentam. Tidak ada arti semak belukar bagi mereka.

" Asal mereka tidak diganggu, mereka juga tidak akan menggangu kita," kata Mandugo, " malahan ia bisa membantu kita. Datuk kini sudah tahu bagaimana cara memanggil mereka dan berurusan dengan mereka, bukan?"

Tu' Atin hanya goleng-goleng kepala saja. Malam itu kepadanya sudah dibukakan sebuah lagi misteri Rimba Mangkisi zang jarang atau tak pernah diketahui orang lain.

Keduanya lalu naik kembali keatas pondok. Bau amis tubuh kedua makhluk itu sebagai masih tertinggal disana. Dalam pertemuan yang seronok dan luar biasa.

" Jadi kalau terdengar teriakan seperti tadi, tak usah dijawab. kata Mandugo. " Jika dijawab maka dalam tempoh singkat ia akan datang menemui kita. Tetapi bukan apa-apa hanya minta tembakau, Teapi kalau kita lebih berdua orang mereka tak mau menemui kita.

Orang Gadang yang berdua tadi tinggalnya di Solok Jelatang. Padahal kita biasa pula berhenti disana, malahan musim durian semalaman kita berada disana, Namun tak pernah bertemu dengan mereka. Mungkin ia tinggal dalam gua-gua yang sukar ditempub manusia atau tempat-tempat yang tidak kita ketahui. Nampaknya bagi mereka tidak ada kesulitan menempuh tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh manusia, Dan biasanya mereka keluar pada malam hari, tak pernah siang hari......"

Tetapi perlu kita sedia tembakau satu-satu yang digemarinya, Dan awas jangan dibuat seperti di Ampalu itu bila demikian mereka bisa berbahaya. Nah, kalau datuk pandai datuk sudah punya teman yang sangat berguna dalam hutan ini."

Tu' Atin sangat kagum dengan manusia kerdil itu. Banyak keahlian, kebolehannya yang tidak ada dimiliki oleh manusia biasa.

" Kini datuk sudah mendapat teman yang dapat dipercaya atau buruh