Karena sering di lautan dengan tiba-tiba saja muncul kapal perompak lanun yang nakodanya terkenal kejam dan ganas. Tak segan membunuh dan menenggelamkan kapal yang sudah dikosongkannya isinya.
Maka tidaklah mengherankan kekayaan Nakoda Tenggang cepat sekali naiknya. Dalam waktu yang amat singkat ia sudah dapat menimbun harta tak terpemanai banyaknya. Melebihi kekayaan seorang raja. Tokonya berpuluh buah, gedungnya berpuluh buah, emas, perak dan permatanya membukit. Kapalnya pun sudah dua tiga buah. Tak ada dalam kota Labuhan Puri orang yang lebih kaya dari Nakoda Tenggang. Ia sudah menjadi seorang manusia besar yang sangat disegani di Labuhan Puri. Sehingga raja pun menaruh segan dan hormat kepadanya.
Nakoda Tenggang ini pun pintar pula. Pada setiap kali ia kembali dari pelayarannya ada-ada saja hadiahnya kepada raja Labuan Puri. Hadiah itu semuanya benda-benda yang tak terdapat di Labuan Puri dan sangat mahal harganya. Nakoda Tenggang memberi hadiah kepada raja itu tidak dengan maksud apa-apa. Tetapi baginda mentafsirkan dari segi yang lain. Atau mungkin perhatian raja sudah sangat besar kepada Nakoda Muda yang kaya raya itu. Wajahnya pun tampan.
Adapun raja negeri itu mempunyai tiga orang putra. Yang tua laki-laki sudah meninggal dunia. Adiknya laki laki juga dan ialah menjadi putra mahkota yang bakal menggantikan raja itu kelak. Adiknya pula seorang putri yang amat elok parasnya. Jaranglah putri secantik itu. Nama putri itu Ratna Lela.
Akhimya raja membuat tindakan yang tak disangka. Nakoda Tenggang dimintanya menjadi menantunya. Sekalipun raja mengetahui bahwa dia sudah beristri. Nakoda Tenggang tak dapat berbuat apa-apa. Baginya tentu hebat nian! Menjadi menantu seorang raja. Dan putri itu terkenal kecantikannya
30