Halaman:ADH 0006 A. Damhoeri - Nakoda Tenggang.pdf/7

Halaman ini tervalidasi

1. SI BULAN


DAHULU beberapa daerah di tanah Semenanjung masih merupakan hutan yang lebat. Dalam hutan itu diamlah bermacam-macam binatang buas. Ada harimau, beruang, ular-ular besar, dan lain-lainnya. Di dalam sungai tinggal buaya. Semuanya itu musuh berbahaya bagi manusia.

Tetapi dekat daerah pantai ada juga yang didiami manusia. Masyarakat mereka belum beradab. Tetapi dianggap, mereka ialah bangsa asli Malaysia. Namanya: bangsa Sakai. Mereka diam dalam hutan, dan masih takut berjumpa dengan manusia lainnya. Makanan mereka apa saja yang ditemui dalam hutan itu. Rumah, belum dikenal mereka. Jadi, mereka tinggal di atas pohon kayu. Dibuatnya semacam sarang di atas pokok kayu, di sanalah mereka tinggal dengan keluarganya. Jadi, hampir seperti monyet juga, bukan? Tempat tinggal mereka itu dinamakan: ran.

Mereka tidak tetap tinggal di sebuah tempat. Jika ada penduduk yang meninggal karena sakit dianggap mereka sial. Tempat itu ditinggalkan dan mencari tempat yang lain. Jadi, mereka selalu berpindah-pindah.

Walaupun demikian, masyarakat mereka mempunyai seorang ketua juga. Apa perintahnya selalu dipatuhi anak buahnya. Namanya: Batin.

Mereka amat mempercayai ramalan atau nujum. Tukang ramal itu dinamakan mereka; bomoh atau pawang. Mungkin karena keyakinannya, kadang-kadang ramalan bomoh itu terbukti juga kebenarannya.

Di antara suku Sakai itu terdapatlah sepasang suami istri. Merekalah yang paling miskin dari semuanya. Tetapi mereka amat berkasih-kasihan. Nama yang laki-laki si Talang dan istrinya Deruma. Keduanya hanya mempunyai seorang anak laki-laki saja.

5