Halaman:ADH 0008 A. Damhoeri - Pengawal Tambang Emas.pdf/28

Halaman ini tervalidasi

- 24 -

benarlah tenaganya, orang perempuan.

Kini saya maklum: uwan ada menyimpen sesuatu rahasia yang belum diungkapkan kepada saya. Ini menurut taksiran. "

Tu' Atin tertawa dan berkata:

" Ada malah bertambah akalmu selama dinegeri orang, Barani. Dan tunggulah waktu mainnya agaknya tidak lama lagi," sambil ia melibat keluar melihat cuaca malam.

" Hanya ku peringatkan Barani, kau jangan kaget, jangan takut, jangan berbuat yang bukan-bukan, berikaplah seperti biasa saja. Dan,.... semua yang kau lihat dan kau dengar harus tetap kau rahasiakan, walau kepada siapa saja, termasuk pada teman-temanmu......"

Sibarani terdiam, wajahnya tetap serius.

Bulan sudah terbit. Langit di ufuk timur sebagai disepuh oleh aneka warna, utaan daun-daun kayu bermacam rgam dalam rimba raya itu sebagai bersinar keemas emasan, dan symfoni malam kian gembira menyambut kehadiran sang rembulan Tu' Atin meletakkan rokok sitaka yang dibuatnya tadi dekat tempat duduknya. Juga ada selempeng kecil tembakau hitam. Tembakau dengan kualitas demikian tidak akan laku dijual kepada Lon Tek saudagar tembakau orang Cina di Payakumbuh.

Sibarani menatap semuanya dengan mata hammpir tak berkedip. Seakan-akan penonton yang gelisah dalam sebuah sirkus tak sabar menanti acara pertunjukan dimulai

Tiba tiba terdengar suara lengkingan seperti biasa diteriakkan oleh perimba perimba yang masuk kedalam hutan Sibarani juga bisa berbuat demikian, ia mampu meneriakkan suara Tarzan itu lebih balk sehingga menggema kesemua solok dan biding bukit dalam rimba itu.

Tetapi mendengar teriakan ini rasanya bulu tengkuk Sibarani merinding seakan akan bulu seekor landak. Kalau tidak berdua dengan abangnya entah apa yang akan dilakukannya. Entah lari entah roboh pingsan. Perasaan nyalinya menciut.

Tu' Atin membuat corong dengan kedua telapak tangannya sebagai membalas suara terakan itu, tiga kali berturut-turut. Lalu ia memberi isyarat kepada Sibarani supaya ia mengintip keluar. Ia memasang matanya baik-baik sehingga setiap gerakan sekecil apapun akan dapat dilihatnya diluar pondok gambir itu Sibarani Templat:Mufakat seakan-akan ada setumpak belukar bergerak ataukah bongkah-bongkah batu sebesar gajah yang bergerak menuju