Halaman:ADH 0008 A. Damhoeri - Pengawal Tambang Emas.pdf/37

Halaman ini telah diuji baca

- 33 -

ula dan tetap akan kita laksanakan."

"Kita akan membuat hantu-hantu?" tanya Sibarani. Dia tidak memberi omentar dan tidak pula membantah rencana kawan-kawannya itu.

"Dan nasehat abangmua bagaimana?" tanya Intan Badaring.

"Ya, saya memang ada pula punya rencana, tetapi biarlah disana saja lihat nanti. Jadi baiklah sama-sama kita laksanakan permainan ini an semoga berhasil dan kemudian kita dapat menggarap sendiri tambang cu. Bila nanti ditemuinya kita disana kan kita dapat menjawab, dan ngkin mereka tidak akan mau lagi ikut mengusahakannya."

Sibarani tidak menyampaikan apa rencananya, kuatir kalau-kalau ncana itu gagal. Atau misalnya Urang Gadang itu tidak datang pada ktunya, apalagi abangnya menyuruh rahasiakan lebih dahulu tentang ncana itu.

"Dan lihat ini!" kata Sibarani pula sambil memperlihatkan dua tir emas murni yang diberi oleh orang Mungo itu.

"Lihatlah berapa harta kekayaan yang akan lenyap bilamana tidak ta sendiri mengusahakannya.

Kalau ada orang bertanya nanti, mereka akan menjawab: Akan pergi ke Subayang akan mencari jengkol dan menangkap ikan. Tetapi kalau dipereksa alat-alat yang mereka bawa tidak satupun alat penangkap ikan. Tidak ada angguk, jala, bubu atau pancing.

Kemudian Sibarani baru pulang kerumahnya akan mempersiapkan perbekalannya pula. Terutama yang dicarinya banyak-banyak ialah: tembakau.

B E S O K kafilah hutan yang kecil itu berangkat memasuki Rimba Mangkisi. Agak sarat beban mereka agak sarat beban mereka sebab rencana mereka kalau pengusiran rang Mungo itu berhasil merkea akan tinggal agak lama disana. Jika tidak maka bilana mereka berangkat maka mereka segera mengambil alih tempat itu dan mengusahakannya. Tekad mereka: kalau tidak dengan alasat dengan kasar akan direbut juga daerah itu. Takkan dibiarkan lagi orang-orang Mungo itu mengusakan tambang emas itu.

Sekitar waktu lohor mereka sudah sampai di Bukit Indo Jawo, Lalu mereka berhenti disana.

" Kita akan membuat pondok di seberang Ai Sirah," kata Tu' Layau, dari ana tak jauh lagi dari tambang. sebab kita akan memasuki daerah