Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/101

Halaman ini tervalidasi
gotong royong yang disebut "Posad" atau mapalus. Bentuk tolong-menolong ini juga terdapat dalam menyiang/membersihkan rumput dari kebun yang dikerjakan oleh kelompok tolong-menolong yang anggota-anggotanya selain laki-laki juga perempuan. Bentuk tolong menolong lainnya disebut mododuluan (desa Abak).
Sistim ini berlaku untuk jenis pekerjaan menanam padi, dimana bila seorang hendak menanam padi, ia akan mengundang anggota kerabat atau tetangganya untuk meminta bantuannya agar pekerjaannya dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Kemudian menentukan waktu bekerja dan menyiapkan keperluan alat-alat, makanan dll. Dalam sistim posad dan mododuluan terdapat sedikit perbedaan. Dalam sistim posad sesudah mengerjakan sesuatu pekerjaan, si pengambil inisiatif merasa terikat oleh kewajiban, untuk mengembalikan jasa yang diperolehnya kepada para pembantunya. Akan tetapi dalam sistim mododuluan sesudah menyelesaikan pekerjaan, para pembantu itu langsung diberi balas jasa (misalnya menyediakan makanan), sehingga si pengambil inisiatif tidak merasa terikat oleh suatu kewajiban para pembantunya tadi, karena tolong menolong berdasarkan prinsip mododuluan tidak mempunyai suatu kelompok kerja yang tetap dan tidak terikat oleh suatu perjanjian yang tertentu.
6. Upacara-upacara adat dalam pertanian ladang.
Pada zaman dahulu (sebelum masuknya agama Islam) terdapat upacara adat dalam pertanian di ladang yang disebut :
  1. Tengkiura - menile, yang dilakukan pada waktu akan mengadakan perombakan hutan dengan jalan mempersembahkan sirih pinang jepada dewa-dewa leluhur yang mula-mula adalah pemilik hutan tersebut (penjaga hutan).

90