Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/161

Halaman ini tervalidasi
tetapi karena sudah berabat-abat lamanya mendiami daerah Minahasa, dengan demikian sub-sub suku bangsa tersebut sudah menjadi penduduk asli Minahasa. Demikian pula hanya orang-orang Jawa, rombongan Diponegoro dan Kiyai Modjo yang melawan penjajah Belanda, yang kemudian disingkirkan ke Minahasa pada th. 1830, sudah diakui sebagai penduduk asli Minahasa sejak 1911. Mereka sudah kawin-mawin dengan penduduk mawin dengan penduduk Minahasa (Tondano), Tomohon, Tonsea sejak 1830 sampai sekarang 1978.
Sungguhpun ke 8 sub suku bangsa tersebut mempunyai daerah tertentu di Minahasa sebagaimana dikemukakan di atas akan tetapi pada masa sekarang ini, diantara mereka satu sama lain saling bercampur dalam arti asimilasi (kawin) sehingga tiap daerah sub suku bangsa tersebut, tidak murni lagi penduduknya. Di Kotamadya Manado, selain terdapat suku-bangsa lain atau orang-orang asing baik orang Indonesia maupun diluar Indonesia, masih dominan terdapat orang Minahasa yang terdiri dari 8 sub suku bangsa tersebut.
2. Penduduk pendatang.
Yang termasuk penduduk pendatang di Minahasa sebenarnya adalah orang asing seperti Portugis, Belanda, Arab, Cina, Jepang, India.
Cina : Bangsa ini adalah yang pertama-tama datang di Minahasa. Mereka datang dari Tiongkok menuju ke kepulauan Indonesia, tidak terkecuali daerah Minahasa. Terutama mereka menempati daerah-daerah pelabuhan seperti Manado dan Bitung, sebagai pedagang. Kemudian dari sini mereka menyebar ke seluruh pelosok Minahasa seperti Tomohon, Tondano, Amurang, Kakas, Langowan. Di Minahasa (Kota Manado yang paling banyak kira-kira meliputi 20%

150