Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/180

Halaman ini tervalidasi
kat dengan sistim kerja sama yang dikenal dengan sumawang; ada pula yang menyewa tenaga; ada yang dikerjakan orang lain dengan sistim tawon (bagi hasil) yang dikenal dengan istilah tumoyo.
Di Minahasa biasanya orang bekerja secara gotong royong secara berbalasan atau arisan tenaga yang dikenal dengan mapalus.
Cara mengerjakan sawah :
Mula-mula tanah itu dibajak, sementara itu bibit padi yang akan ditanam sudah disediakan untuk dihambur pada sepetak tanah yang sudah disediakan lebih dahulu.
Padi yang akan dijadikan bibit biasanya sebelum dihamburkan harus direndam dahulu sehari semalam. Tanah yang sudah dibajak langsung diairi beberapa hari, dengan maksud agar tanah itu nanti lembek. Sambil menunggu tanah yang dibajak itu lembek, si pemilik mengambil kesempatan untuk membersihkan pematang-pematang sawah. Bila bibit padi yang disemaikan umurnya sudah cukup didalam perhitungan untuk ditanam, maka sejumlah tenaga baik lelaki maupun wanita bersama-sama mencabut bibit tersebut sementara petak-petak sawah disisir
Tanah yang disisir adalah tanah yang bekas dibajak yang sudah diairi menjadi lembek.
Padi yang ditanam dibiarkan beberapa waktu dan sedapat mungkin selalu ada airnya yang cukup hingga tiba saatnya untuk disiangi yang biasa disebut dengan bahasa Minahasa rukutan (mencabut rumput). Setelah padi sudah disiangi, sipemilik tinggal menunggu padi itu untuk dipanen.
Panen biasanya memerlukan tenaga baik lelaki maupun wanita. Caranya ialah pertama-tama padi di sabit (ada juga dipotong dengan ana-ani), kemudian dikumpul pada suatu tempat untuk dituai. Menuai padi selalu dikerjakan oleh kaum lelaki,

169