Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/257

Halaman ini tervalidasi
kan panjangnya antara 50 - 100 meter. Pada salah satu sisi diberi pelampung dari kayu gabus, pada sisi lainnya diberi batu pemberat. Cara pemakaiannya sama halnya dengan penggunaan jala sekarang.
Hasil-hasil diperoleh dalam usaha penangkapan ikan baik di sungai maupun di laut, kecuali untuk dimakan, juga diperjual belikan. Atau satu cara yang lazim ialah dipakai sebagai alat penukar, misalnya untuk menukar bahan makanan, serta kebutuhan lainnya.
D. PERTANIAN
Bercocok tanam di ladang merupakan mata pencaharian pokok dari sebagaian besar penduduk kepulauan Sangihe dan Talaud. Setiap keluarga petani umumnya memiliki tanah pertanian.
Sistim bercocok tanam di ladang yang biasa dilakukan ialah ladang hanya ditanami satu atau dua kali dengan padi, kemudian ditanami dengan tanaman keras ( tanaman tahunan ) seperti kelapa, pala atau cengkih. Ada juga yang membiarkan bekas ladangnya menjadi hutan kembali, dan itu sudah merupakan tanah cadangan yang menjadi miliknya untuk diolah menjadi ladang beberapa tahun mendatang.
Sistim bercocok tanam ini lebih dikenal dengan istilah 'Shifting cultivation'.
Pola pergiliran bercocok tanam terutama tanaman padi, ada dua pola menurut 'musim' yang didasarkan atas perhitungan tradisionil, dengan peredaran bintang sebagai pedoman perhitungan. Dalam setahun, si petani mengalami dua musim menanam ini, masing-masing : musim menanam yang dikenal dengan nama daerah 'iamba', jatuh pada bulan Maret atau April; musim menanam kedua ialah

246