Halaman:Almanak lembaga-lembaga negara dan kepartaian.pdf/347

Halaman ini tervalidasi
  1. Wakil Ketua dengan sendirinja bertindak sebagai Ketua.
  2. Apabila tidak ada Wakil Ketua atau apabila Wakil Ketua berhalangan, anggota jang bertanggung-djawab atas sesuatu bagian dengan sendirinja bertindak sebagai Ketua terhadap soal-soal jang termasuk tugasnja.
  3. Apabila anggota termaksud sub b pasal 4 ajat ini djuga berhalangan, maka jang wadjib dan wenang bertindak dengan sendirinja sebagai Ketua adalah anggota jang ditundjuk setjara giliran dengan instruksi Ketua.
BAB II.

RAPAT.

Pasal 5.

(1) Sedikit-sedikitnja sekali sebulan dan sewaktu-waktu diperlukan Ketua mengadakan rapat dengan para anggota.

(2) Ketua memegang pimpinan rapat.

Apabila Ketua berhalangan, maka Wakil Ketua atau anggota jang wadjib dan wenang mewakilinja termaksud dalam pasal 4 dengan sendirinja memegang pimpinan rapat.

(3) Keputusan-keputusan pada umumnja diambil oleh Ketua atas dasar pertimbangan-pertimbangan jang dimadjukan didalam rapat. Keputusan-keputusan ini dapat dilaksanakan seketika.

(4) Keputusan-keputusan jang diambil didalam rapat, dimana Ketua tidak hadlir, memerlukan pengesahan Ketua untuk dapat dilaksanakan, ketjuali kalau Ketua telah memberikan kuasa penuh kepada pimpinan rapat untuk mengambil keputusan jang seketika dapat didjalankan.

Pasal 6.

(1) Sekretaris Bapekan berkewadjiban menjiapkan rapat-rapat dan menjelenggarakan tugas panitera rapat.

Sekretaris melaksanakan keputusan-keputusan Bapekan jang diserahkan kepadanja oleh Ketua untuk dilaksanakannja.

BAB III.

HUBUNGAN KELUAR.

Pasal 7.

Dengan bersandarkan atas tugas Bapekan jang termaksud dalam Peraturan Presiden No. 1 tahun 1959 bab II pasal 4 sampai dengan 7 maka dalam hubungan keluar Bapekan mengambil pedoman seperti berikut:

339