SUTAN JAMARIS KE RIAU
Sutan Jamaris semenjak bercerai, dengan Aminah karena, adu domba mandenya, banyak orang memiliki mertua, tapi tidak seburuk si Rombok, nan menceraikan kasih sayang, memutuskan silahturrahim, teringat anak berdua, rancak dan baik tingkah lakunya, tidak pernah bercerai setapak juga, anak sebagai ganti hiburan, selalu dibawa ke sana kemari, sekarang bercerai dengan anak kandung, bila dijenguk tiap hari, apa pula kata orang, nanti dikatakan pula menyilau janda.
Anak serasa di ruang mata, sedih hati Sutan Jamaris, mau rujuk hati tidak suka, patah saruan hati seperti patah batu, benci melihat si Rombok, kalau tidak nagari, sedang dijajah kompeni, mau rasanya menghisap darahnya, bila si Rombok masih hidup, alamat anaknya menjanda, sampai tua tidak bersuami, duduk sendiri sambil berpikir, daripada hidup berputih mata, baiknya larat ke rantau orang, dicoba untung di rantau orang, biarkan sabut kan terapung, biarkan batu kan terbenam, kata Sutan Djamaris di dalam hatinya, bulat hatinya merantau, meminta izin kepada mandeh, berjalan pulang ke rumah mande, ditepi beranda mande sedang duduk, sambil mengunyah-ngunyah sirih, kelihatan anak di pintu, dihidangkan nasi di mangkok serta air kopi, berkata mande kandung, makanlah anak dahulu, hidangan sudah diletakkan, diangsur duduk
25