- rombongan Prehistori yang terdiri atas H.R Van heekeren Basoeki, dan Soejono dibantu oleh Dr. H. Th. Verstappen dan Johannes, me-ngunjungi daerah Pasemah (Lahat – Pagaralam);
- rombongan Arkeologi yang terdiri atas Drs. R. Soekmono, Dra. Ny. S. Suleiman, Nn. Sri Woerjani Kamil, dan Uka Tjandrasasmita pergi ke daerah Jambi dan Merangin.
Atas bantuan Sdr. R. Moh. Saleh, Kepala Perwakilan Jawatan Kebudayaan untuk Sumatra Selatan, maka selama di kota Palembang kami mempergunakan pick-up kantornya, sedangkan ia sendiri mengemudikannya untuk mengantarkan kami ke mana saja kami pergi. Bahkan setelah rombongan dipecah, tiap bagiannya diberi olehnya seorang ”pengantar” dari kantornya. Demikianlah untuk rombongan Pasemah Sdr. Saleh sendiri, dan untuk rombongan Lampung Sdr. Husin.
Rencana semula dari Jakarta ialah, bahwa untuk memasuki daerah pedalaman itu kami akan mempergunakan tiga powerwagon (satu untuk tiap bagian) yang dimintakan oleh Kementerian P.P.K. kepada Gubernur Sumatra Selatan. Ternyata bahwa Gubernur tidak dapat menyediakan kendaraan yang diminta itu, karena memang tidak ada. Maka Sdr. Saleh menyanggupi pick-upnya untuk pergi ke Pasemah, sedangkan rombongan Lampung harus memakai kereta-api dan kendaraan-kendaraan setempat (karena tempat-tempat yang harus mereka kunjungi sangat berjauhan, maka boleh dikata bahwa 3/4 dari waktu mereka terbuang di tengah jalan).
Adapun rombongan Jambi, semula akan menempuh jalan Rawas ke Sarolangun-Bangko dan baru kemudian menuju Jambi. Akan tetapi berita-berita yang kami terima menyatakan, bahwa berhubung dengan musin, hujan banyak tempat di jalan itu yang terendam air, sehingga jika tidak mustahil maka sukar sekali dilalui dan tidak cukup dijalani dalam waktu sehari. Bahkan dua hari sebelum rombongan dipecah terdapat kabar bahwa jalan ke Sekayu pun terputus, demikian pulau jalan ke Lahat. Mengingat hal-hal tersebut maka kami putuskan, bahwa rombongan ke Jambi merubah rencana dengan naik plane ke Jambi dan dari sana dengan kendaraan setempat menuju daerah Mera-
2