— 12 —
kata si Manis dengen hati jang mengenes sekali, kerna di itoe waktoe ia lagi sedeng pikirin bagimana nanti djadinja ia poenja diri.
„Barangkali Baba soeda piara orang lagi, Bi ?”
„Engga Na! kaloe dia piara orang lagi, tentoe dia kasi taoe saja!”
Selagi itoe bini moeda beromong sama boedjangnja, sekoenjoeng-koenjoeng di itoe Gang ada liwat satoe anak moeda jang tjakap serta berpakean netjis.
Matanja itoe alap-alap ada mengawasin sadja pada si Manis, seperti kelakoeannja satoe koetjing maling jang lagi lapar baroe mendapet liat daging di atas dapoer.
Si Manis poen koetika meliat jang itoe anak moeda ada mengawasin dia dengen begitoe matjem, hatinja djadi tergerak sedikit dan merasa girang jang ada laen anak moeda tergila-gila padanja, maka ia lantes bales melirik pada itoe Siauwlianke.
Sebagi mega jang mendoeng ketioep angin keras, telah linjap bagitoe lekas begitoe djoega roepanja jang doeka dari itoe Nona moeda dengen sekoenjoeng koenjoeng soeda djadi girang kombali. Maka ia laloe beromong-omong sama itoe boedjang dengen moeka jang terang, kerna hatinja ada djadi sanget girang, dan pembitjarahan itoe ada di sertaken senjoem-senjoem jang manis, sedeng ia poenja mata mengawasin troes pada iloe anak moeda, hingga membikin itoe alap-alap djadi semingkin bengal dan berdjalan moendar-mandir di itoe gang sebagi orang ada poenja kaperloean.
Siapatah orang moeda itoe jang begitoe bisa menarik hatinja si Manis ? Ini tentoe pembatja maoe taoe terang, siapa adanja ini alap-alap ?
Anak moeda itoe ada seh Sie nama Teck Long; sedari ia moelai brangkat besar, ia soeda tida soeka bladjar, tapi