Halaman:Beberapa fikiran dan pandangan.pdf/18

Halaman ini telah diuji baca

Segalanja ini, dengan perlombaan persendjataan dan pertjobaan-pertjobaan bom atom dan zat-air telah menimbulkan suatu ketjemasan jang besar diseluruh dunia. Pembitjaraan-pembit jaraan tentang perlutjutan sendjata jang tanpa hasil itu melenjapkan sesuatu perspektif bagi masa depan, dan membuat masa depan itu seakan-akan tak tentu.

Soalnja sekarang ialah apakah mungkin mendapatkan djalan untuk mengeluarkan dunia dari lingkaran jang tak berudjung pangkal ini. Jang ada hanja dua alternatif: atan perang, atau tjara damai untuk menjelesaikan soal-soal internasional. Dewasa ini manusia didunia menginginkan perdamaian. Hanja sekelompok manusia tidak bertanggung-djawab sadjalah jang tidak memikirkan konsekwensi daripada perang, jang mengingini perang. Karena itu, semua negarawan dan pemerintah jang betul-betul mengingini damai, serta semua tenaga pentjinta damai didunia, harus mengambil bagian jang lebih aktif lagi dalam perdjuangan melawan semua unsur jang bermain dengan api dan mengantjam akan membakar dunia.

Kemadjuan ilmu pengetahuan dan tehnik membawakan keadaan jang bukan-bukan didalam hubungan kemasjarakatan: manusia sebagai perseorangan atau kelompok terpisah-pisah dapat mengambil keputusan tentang pemakaian tenaga inti-atom tersebut untuk maksud maksud perang, dengan kata-kata lain: untuk menentukan nasib ummat manusia. Kalau kelompok-kelompok demikian itu ada orang-orangnja jang ganas, gila, egois, atau orang-orang jang sudah bosan dengan hidup dalam kekajaan dan kemewahan, maka orang- orang itu dapat menuruti logik,, Sesudah saja, bolehlah dunia kiamat. Sudah terang kita sekarang hidup didalam suatu masa dimana penggunaan tenaga inti atom tidak boleh ditentukan oleh orang-orang perseorangan atau kelompok-kelompok tersendiri. Jang harus menentukan ialah seluruh bangsa-bangsa, seluruh ummat manusia.

Dengan gembira kami sambut keputusan Uni Sovjet untuk menghentikan pertjobaan-pertjobaannja dengan bom atom dan bom zat air. Tindakan demikian itu kami anggap sebagai suatu sumbangan muhibah jang besar artinja menudju persetudjuan, tidak sadja

8