Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/122

Halaman ini tervalidasi

114

Selain aktif dalam perjuangan, Siti Hajinah juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Antara lain ia mengajar agama Islam secara non formal terutama untuk kaum wanita. Kadangkala dalam mengajar, Siti Hajinah juga memberikan pengetahuan mengenai kepandaian putri yang dikaitkan dengan ajaran-ajaran Islam. Di samping mengajar agama Islam, Siti Hajinah aktif pula dalam persuratkabaran. Ia aktif di dalam surat kabar Soeara Aisyiyah dan menjabat sebagai ketua redaksi.

Surat kabar Soeara Aisyiyah yang dipimpin Siti Hajinah Mawardi, pada dasarnya menyuarakan ajaran Islam yang menjadi pedoman dalam kehidupan umat Islam. Dalam surat kabar Soeara Aisyiyah tersebut, Siti Hajinah Mawardi juga banyak memberikan tulisan-tulisan yang pantas dibaca oleh kaum wanita, antara lain mengungkapkan pokok pikirannya mengenai kaum wanita (terutama wanita Aisyiyah) dalam hidup beragama. Salah satu pokok pikirannya itu tercermin dalam tulisannya mengenai "kemajuan" (kemajengan").

Kutipan tulisan Siti Hajinah Mawardi mengenai "kemajuan" sebagai berikut. "Pembaca tidak salah, bahwa bangsa Jawa sekarang senang terhadap kemajuan atau senang maju. Tetapi sayang mereka belum mengerti benar apa yang dimaksud dengan kemajuan itu. Karena itu apabila mereka dilarang agar tidak bepergian atau berdandan (yang berlebihan), mereka akan menjawab, "Inikan jaman kemajuan". Bila disuruh menyapu lantai, mereka akan menggerutu, "Sudah maju masih disuruh nyapu". Apalagi bila diberi tahu bahwa ada tingkah lakunya yang tidak pantas. Seperti naik sepeda, potong polkah dan sebagainya. Mereka akan menjawab, "Kolot (kuno), Kolot!".

Sekarang sudah banyak wanita Eropa yang potong rambut (berambut pendek) lebih-lebih wanita-wanita Amerika. Pada hal rambut panjang (sanggul) itu "merupakan mahkota kecantikan wanita". Pepatah semacam ini sekarang tidak berlaku lagi. Dulu rambut yang indah itu merupakan kebanggaan. Karena wanita yang rambutnya sedikit berusaha untuk mengobatinya.