Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/180

Halaman ini tervalidasi

172

sulau. Mereka bangkit kalau-kalau ketinggalan untuk mencapai kemajuannya. Dengan ini maka timbul duka citanya dengan kemajuannya. Dengan ini maka timbul duka citanya dengan ichtiar sehingga dapat mengadakan congres ini hari.

Ini hari, adalah yang pertama kali dari congresnya kaum kita perempuan Indonesia, yang oleh mereka itu sudah memberanikan diri meninggalkan suaminya, anak, sanak saudara, rumah, pekerjaan dan lain-lainnya, hanya untuk mengunjungi ini rapat besar yang menudingkan beberapa keperluan-keperluan untuk hidup bersama. Buat diri saya ini adalah suatu hal yang tidak sedikit harganya lebih-lebih dengan adanya ini Congres maka kenalan saya bertambah banyaklah jumlahnya buat pertama kali, Congres kita ini masih serba kuciwa, karena dari persediaan-persediaan kita yang masih lebih jauh kurangnya itu.

Soedah sementara lama kami, dari kaum Aisyiyah senantiasa memfikir-fikirkan bilakah kita. kaum perempuan Indonesia dapat beramah-ramahan untuk merundingkan suatu masalah bagi keperluan kita bersama. Ini hari cita-cita itu terkabullah, dan oleh karenanya maka tidaklah habis-habis kami mensyukur kepada Allah hubaya-hubaya akan gerakan itu dapatlah diperpanjang usianya dengan banyak buah usahanya. Halaman penghambatan yang merugikan terbebaslah, dan terluput dari segala gangguan yang menjerumuskan.

Penuh kepercayaan kami, bahwa nyonya-nyonya utusan dari berbagai-bagai perkumpulan yang sudah mempunyai organisatie baik atau peraturan rumah tangga molek niscaya sudah bersedia-sedia betapakah ikhtiar kita, supaya kita kaum perempuan dapat dipertinggi derajatnya tertimbang dengan sekarang ini, dan bahwasannya kita dapat menetapi segala sesuatu kewajiban yang bertali dengan hak kita perempuan. Hal ini tentulah nyonya-nyonya rasanya sudah lengkap sebab sudah berkemas dari mulai dari rumah masing-masing.

Pidato saya ini adalah suatu pertimbangan yang saya sajikan kepada nyonya-nyonya, dengan sangat saya hampar moga--