Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/182

Halaman ini tervalidasi

174

  1. banyak ilmunya dan
  2. baik kelakuannya.

Konon sekiranya kita dengan sesama memeriksa bukubuku tambo Dunia, maka lantaslah dapat mengerti dengan sendiri sampai kemanakah derajat kta perempuan itu. Sebagaian besar dari bangsa-bangsa itu berkepercayaan bahwa bangsa kami itu adalah hamba Tuhan yang sangat aripada manusia biasa, sehingga dipandangnya seperti hewan belaka. Dengan begitu maka sudah selayaknya bahwa bangsa kami perempuan itu wajib menurut dan setia barang apa yang diperintahkan oleh orang lelaki.

Pada zaman dahulu kita di Japan orang-orang perempuan dilarang keras berbakti kepada Allah, melakukan sesuatu pekerjaan yang sicipun dicegahnya, sehingga agamanya pun melarang tentang hal ini. Di negeri Cina djuga seperti itu. malah-malah buat masuk ke candinya dilarang juga.

Pun di Sindustan tidak akan suka ketinggalan, setali tiga uang. Dalam agama Hindu diterangkan, bahwa orang perempuan bangsa kami itu tidak suci; mereka dilarangnya dengan kuat-kuat tidak diperkenankan meremuk tentang seluk-beluknya kitab suci, dan apabila ia berani memegang salah satu. Artinya yang menjadi sesembahannya, maka dengan seketika itu juga dirusaknya itu area (berhala).

Di tanah Arab ada lebih sekali penghinaan dan perendahan ini, ialah sebelum agama Islam lahir di dunia. Orang-orang perempuan bangsa kami, dipandangnya lebih rendah dari pada hewan pelihara'annya, anak-anaknya perempuan yang dilahirkan dari kandungan ibunya dengan hidup-hidup sampai mati membunuhnya, sebab dipandangnya tidak berfaedah sekalipun, dan membanyakkan beban makanannya. Orang perempuan memang tiada memunyai kekuatan seperti orang laki-laki, pada hal waktu itu dimusimnya orang-orang Arab sangat gemar membunuh, merampas lain orang punya hak, dan sangat kedjam hatinya .

Lima puluh tahun sebelum agama Islam adalah suatu pertanyaan yang sangat menghiraukan, yaitu adalah orang pe-