Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/25

Halaman ini tervalidasi

17

semuanya itu dihadapi dengan hati tabah dan penuh rasa optimis.

Segala kehidupan di dunia selalu berubah, tidak ada hal yang langsung kecuali dikehendaki Allah. Demikian juga kehidupan manusia pada umumnya termasuk Ny. Sukonto dan keluarganya. Nyonya Sukonto dengan suaminya menikmati masa tua di Yogyakarta sampai wafatnya. Pada 19 Juni 1968 dokter Sukonto meninggal dunia di Yogyakarta. Setahun kemudian tepatnya 5 November 1969 Ny. Sukonto juga dipanggil Tuhan di kota yang sama setelah menderita sakit jantung. Ny. Sukonto maupun suaminya disemayamkan di pemakaman keluarga di Payaman dekat Magelang.

Walaupun Ny. Sukonto telah dipanggil menghadap keharibaan Ilahi namun jiwa dan semangat perjuangannya masih membara dan terkenang oleh bangsa kita khususnya kaum wanita. Peringatan hari lbu yang setiap tahun dirayakan sudah selayaknya mengenang jasa-jasa pelopor pergerakan kaum wanita yang berjuang untuk suksesnya Kongres Perempuan Pertama termasuk Ny. Sukonto.