Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/35

Halaman ini tervalidasi

27

Sepantasnya bunga yang indah itu diletakkan di sembarang tempat. Apabila menjadi demikian itu tidaklah ada harganya.

Kewajiban orang perempuan dan laki-laki sebagai dikatakan Siti Munjiah keduanya sama-sama menuntut ilmu pengetahuan dan mengamalkannya. Dalam hal kebajikan keduanya sama saja, haknya tidak boleh dikurangi terlebihlebih pula dalam arti melakukan agamanya.

Sebagai seorang muslimah yang sejak remaja telah mendalami hukum-hukum agama Islam, Siti Munjiah mengungkapkan juga mengapa dalam agama Islam sampai terjadi boleh bermadu bagi laki-laki dan juga ada thalag. Hal ini dikembalikan dalam jawabannya apakah ada suatu kebajikan dan penghargaan apabila orang perempuan hanya dijadikan permainan laki-laki. Lebih baik dikawini daripada hanya diperlakukan demikian.

Siti Munjiah telah berhati-hati dalam menyampaikan pidatonya itu agar semuanya merasa tidak tersinggung. Pembicaraannya tentang bermadu bagi laki-laki bukanlah berarti bahwa ia menggerakkan permaduan dan juga tidak pula menghancurkan pikiran lelaki yang sedang bermadu. Ungkapannya itu karena adanya pertanyaan dan dakwaan dari luar yang sering dilontarkan kepada orang-orang yang beragama Islam. Seolah-olah agama Islam merendahkan derajat perempuan sebab Islam memperkenankan bermadu dan bahwa thalag ada pada tangan laki-laki.

Menurut Siti Munjiah ia membenarkan bahwa dalam ajaran agama Islam perempuan tidak memegang thalag. Itu sudah pada tempatnya, karena umumnya dikatakan sifat perempuan itu tergesa-gesa terhadap apa yang menjadi kehendaknya, kurang sabar dan tidak tahan, lemah, mudah sakit hati dan seterusnya. Menurut pengamatan Siti Munjiah, sering terjadi perempuan menentang suaminya meminta thalaq ketika itu juga. Masih beruntung apabila thalaq itu dimiliki oleh laki-laki yang bersifat sabar dan kuat pikirannya memegang thalag. Apabila keadaan demikian itu terus berlanjut, maka akan terjadi setiap minggu perceraian, dan penyesalan hati akan dialaminya oleh perem-