Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/44

Halaman ini tervalidasi

36

menjadi anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat. Keanggotaannya dalam Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat berlangsung dari tahun 1949 hingga tahun 1950 Selanjutnya Siti Soekaptinah menjabat sebagai anggota DPR RI Sementara dari tahun 1950 hingga tahun 1956. Di samping menjabat anggota DPR RI Sementara itu, pada tahun 1951 ia juga menjabat ketua pengurus besar muslimat Masyumi.

Walaupun Siti Soekaptinah sibuk dengan berbagai aktivitas ia masih sempat melakukan hobi membuat desain batik. Desain batik yang ia buat, biasanya dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi di Indonesia. Ketika Konferensi Asia-Afrika sedang berlangsung di Bandung pada tahun 1955, Siti Soekaptinah membuat desain batik bermotif peta Asia—Afrika. Juga ketika Presiden RI pertama Soekarno menganjurkan rakyat Indonesia makan jagung, Siti Soekaptinah membuat desain batik yang bermotif jagung.

Pada tahun 1955, Siti Soekaptinah mempunyai aktivitas dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Semula ia menjadi anggota Panitia Rencana Undang-Undang Pendidikan dan Pengajaran. Kemudian menjabat sebagai wakil ketua Panitia Rencana Undang-Undang Pendidikan dan Pengajaran. Setahun berikutnya, yaitu pada tahun 1956 Siti Soekaptinah menjabat sebagai anggota DPR RI. Keanggotaan Siti Soekaptinah Soenarjo Mangoenpoespito dalam DPR RI cukup lama, kurang-lebih 12 tahun.

Selama 12 tahun menjabat anggota DPR RI, aktivitas Siti Soekaptinah dalam berbagai organisasi mulai berkurang. Bersamaan dengan bertambahnya usia secara berangsur jabatan yang pernah dipegangnya mulai berkurang. Siti Soekaptinah menyadari bahwa dirinya sudah mulai tua, dan harus memberi kesempatan kepada yang muda. Namun perhatiannya dalam dunia politik tetap ada. Siti Soekaptinah kemudian aktif sebagai penasihat dan ”'nyepuhi” Organisasi Wanita Islam.

Dalam bidang sosial dan agama, Siti Soekaptinah tidak pula ketinggalan. Ia seringkali memberikan ceramah dan pengajian.