Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/61

Halaman ini tervalidasi

53

diutamakan bagi KPH. Sosroningrat adalah kepentingan sekolah putera-puterinya. Putera-puterinya dianjurkan untuk sekolah, sebagai syarat untuk mencari bekal bagi perjuangan hidupnya kelak. Ini satu pendirian yang lahir dari sikap hidup merdeka sang pangeran.

Sehabis makan bersama dan juga saat-saat menjelang tidur merupakan waktu yang bagus dan mengesankan bagi RA. Sukirin dan saudara-saudaranya. Pada saat-saat itulah BR. Ay. Sosroningrat selalu menceritakan kisah-kisah yang membangkitkan semangat patriotisme seperti kisah perjuangan P. Diponegoro. Untuk menanamkan pengertian dan semangat menegakkan keadilan dan memberantas kejahatan banyak mengambil suri teladan dari cerita Ramayana dan Mahabarata. Itulah cara BR. Ay. Sosroningrat mulai mengajarkan heroisme kepada RA. Sukirin dan saudara-saudaranya.

Pada usia tujuh tahun RA. Sukirin oleh orang tuanya dimasukkan sekolah ke Katholieke Europeesche Lagere Meisjes School milik Zuster Francascanes Yogyakarta. RA. Sukirin dapat bersekolah di sini berkat bantuan Pastur Van Lith sahabat KPH. Sosroningrat. Di sekolah Katholik ini tidak ada diskriminasi. Para siswa tidak semata-mata menerima pendidikan intelek, namun juga pendidikan watak dan budi pekerti. Para siswa diajar untuk mencintai sesama manusia dan untuk melakukan kebaktian serta ajaran-ajaran yang baik. Sejak masuk sekolah di ELS Zusteran Yogyakarta inilah RA. Sukirin menerima pelajaran agama Katholik sebagai kepercayaannya. Ternyata RA. Sukirin dapat menyelesaikan pelajaran di ELS Zusteran ini tepat pada waktunya dan berhasil lulus dengan nilai yang bagus. Setelah lulus ELS, RA. Sukirin melanjutkan ke Kweekschool di Mendut Muntilan. Di Kweekschool Mendut ini pun RA. Sukirin juga berhasil menyelesaikan studinya tepat pada waktunya dan mendapat nilai yang bagus juga. Lulus dari Kweekschool Mendut ini, RA. Sukirin mengajar di Zusteran Yogyakarta bersama-sama dengan Ny. R.C. Harjosubroto yang juga lulusan Mendut dan merupakan kawan kerjanya di "Wanito Katholik".