Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/74

Halaman ini tervalidasi

66

Batavia (Jakarta). Sejak tahun 1932 mereka menetap di Jakarta, setelah beberapa saat tinggal di Cirebon. Di Jakarta Sujatin yang kemudian lebih dikenai dengan sebutan Ny. Kartowijono mengajar di sekolah swasta di bawah Yayasan Arjuna. Di sini ia harus bekerja keras untuk memperbaiki mutu sekolah agar subsidi dari pemerintah tidak dicabut. Selama hampir sepuluh tahun di Jakarta, Ny. Kartowijono membatasi kegiatannya dalam pergerakan wanita. Hal ini dilakukan karena ia mempunyai prinsip untuk mendahulukan keluarga daripada yang lain.

Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Mereka kemudian bermaksud untuk membentuk sebuah organisasi wanita yang diberi nama Fujinkai Nyonya Kartowijono diminta hadir dalam rapat yang diselenggarakan untuk itu. Dalam kesempatan itu ·ia menolak ajakan tersebut dan bahkan menganjurkan agar memanfaatkan saja organisasi. wanita yang telah ada saat itu. Penolakan itu mengakibatkan Ny. Kartowijono masuk dalam daftar hitam Kenpetai Di lain pihak Ny. Kartowijono sangat tekun belajar bahasa Jepang. Ia kemudian diberi kepercayaan untuk mengajar bahasa Jepang dan menjadi penerjemah. Berkat kepandaiannya berbahasa Jepang tersebut ia terhindar dan jangkauan Kenpetai.

Setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Presiden Soekarno memberi surat kuasa kepada Ny. Suwarni Pringgodigdo untuk memimpin pergerakan wanita Indonesia. Di Jakarta kemudian dibentuk Wanita Negara Indonesia (Wani) yang mendirikan dapur umum di bawah pimpinan Nn. Erna Djajadiningrat. Di kota-kota lain wanita menyiapkan diri, misalnya sebagai Laskar Wanita di Jawa Barat. Di Sumatera pun kaum wanita membantu pejuang-pejuang kemerdekaan. Sedang di daerah seperti di Yogyakarta dibentuk Persatuan Wanita Indonesia (Perwani). Saat itu Ny. Kartowijono tinggal di Jakarta, karena itu ia aktif dalam Wani. Ia diangkat sebagai petugas pengangkutan. Ketika lbukota RI pindah ke Yogyakarta ia harus sering ke Yogyakarta untuk melaporkan segala sesuatunya pada pemerintah di Yogyakarta.