Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/102

Halaman ini tervalidasi
<td style="text-align: center; padding:0.3em; border: solid 1px #a3b1bf; font-size: 110%; background-color:
  1. CEE0F2; width: Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "[" tidak dikenal.%;">[[{{{link}}}|{{{tab}}}]]Perajaan antara lain diisi dengan fietstocht oleh Peladjar-peladjar Puteri Sekolah Landjutan mengelilingi kota. Tepat pada tanggal 22 Desember 1953, diresmikan pembukaan Consultatie-bureau wanita hamil, jang disaksikan pula antara lain oleh Dokter-dokter Pemerintah maupun Partikelir. Sedangkan pada achir penutup perajaan pada malam harinja diselenggarakan suatu resepsi Per

ingatan, jang mendapat kundjungan dari Instansi-instansi Pemerintah dan lain-lainnja disamping dari wakil-wakil 16 organisasi wanita pendukung Panitia. Resepsi dibuka oleh Ketua Panitia Nj. Kasidik dan diachiri dengan atjara hiburan pertundjukan. Achirnja dapat dikemukakan disini, bahwa untuk sokongan pendirian Gedung Wanita di Jogjakarta, Panitia mendapat sokongan-sokongan sebesar Rp.1.188,50 dari masjarakat. Setelah di potong untuk keperluan administrasi dan penutup biaja-biaja perajaan kepada Pusat dikirimkan uang tunai sebesar Rp.750,-.

65. MODJOKERTO.

Rapat serentak jang dimulai tanggal 14 s/d 19 Desember 1953 dikelurahan-kelurahan, adalah merupakan awalan rangkaian perajaan genap Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia jang diselenggarakan oleh Panitia di Modjokerto. Selandjutnja tanggal 15 s/d 22 Desember, diadakan pendjualan Bunga dan Broche Hari Ibu, karena hudjan jang terus-menerus, maka sekedar sokongan pendirian Gedung Wanita Jogjakarta, hasil pendjualan tersebut hanja dapat dikirimkan sebanjak Rp.25,-. Tanggal 21 Desember diadakan perlombaan P.B.H. chusus wanita. Sedangkan Ziarah kemakam Pahlawan dan hiburan kepada kaum ibu jang sedang dirawat dirumah sakit, adalah suatu atjara jang mendahului sebelum rapat umum tanggal 22 Desember 1953 dilangsungkan. Achirnja Panitia jang dipimpin oleh Nj. Paidi selaku Ketuanja ini, menguntji perajaan dengan suatu pertundjukan hiburan.

66. PATJITAN.

Setelah kita djeladjahi tempat-tempat didaerah Djawa Timur, achirnja dikuntji oleh laporan dari Kota Patjitan jang terletak dipantai selatan. Dengan dukungan organisasi wanita setempat, panitia dengan mendapatkan bantuan serta perhatian dari masjarakat, dapat ikut serta merajakan hari Genap Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia tjukup memuaskan.

Selain rapat umum, guna meramaikan peringatan diselenggarakan pula Pameran, perlombaan masak memasak bahan dari ketela pohon, pendjualan bunga Ibu (buatan sendiri) , pendjualan amplop dan perangkonja Hari Ibu, hiburan kepada orang sakit dirumah sakit umum dan perlombaan olah raga.

Demikianlah antara lain laporan singkat dari Patjitan, dan dengan demikian berachirlah pula laporan serta serba-serbi peristiwa penjelenggaraan peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia dari tempat-tempat didaerah Djawa Timur, meskipun belum seluruhnja dapat dituliskannja.

 

NUSA TENGGARA.

Djika dibanding dengan banjaknja tempat, hanja sedikit sadja jang telah menjampaikan laporannja, tetapi meskipun demikian perajaan seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di daerah Nusa Tenggara dapat pula diselenggarakan.

67. DEN PASAR.

Kiranja bukanlah suatu hal jang berkelebihan, djika jang dapat dibitjarakan dari daerah Pulau Kajangan ini tidak hanja tentang kuil dan tarian-tariannja belaka, demikian halnja dengan peristiwa genap Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia djuga tidak dialpakan oleh para wanitanja.

Sebagai pengisi atjara perajaan jang diselenggarakan oleh Panitia di Denpasar, antara lain; pendjualan bunga, perlombaan karang mengarang bagi para buruh wanita lulusan PBH dan siswa-siswa puteri Sekolah Landjutan- Baby-show dan Pameran merupakan pelengkap rangkaian perajaan dan sebagai puntjak peringatan, diselenggarakan sekedar resepsi/upatjara jang mendapat perhatian tjukup memuaskan dari segala pihak. Dalam uraiannja Nj. Mertha selaku Ketua Panitia antara lain menekankan, pentingnja adanja front Persatuan Wanita dan Front Persatuan Nasional, jang dapat menggalang persatuan segala golongan, tidak mengenal perbedaan aliran, ideologi kepertjajaan dan lain-lain, demi tertjapainja Kemerdekaan Nasional jang sempurna, perbaikan nasib, hak-hak wanita dan anak-anak. Sebelum berachir resepsi tersebut diadakan pula pertundjukkan dan pemberian hadiah kepada pemenang-pemenang Boby-show, olahraga, karang-mengarang dan lain-lainnja.

68. SUMBA BARAT.

Semendjak tanggal 18 Desember 1953 telah diselenggarakan pertandingan -pertandingan olah raga berturut-turut hingga 22 Desember 1953, jang merupakan rangkaian peringatan genap Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia jang diselenggarakan oleh Panitia di Waikbubak Sumba-Barat. Selain olah raga, upatjara/rapat umum dan pawai diselenggarakan dengan perhatian jang tjukup meriah dari segala pihak, baik dari organi sasi-organisasi rakjat maupun pihak Pemerintah setempat. Selain itu kepada Panitia Pusat dikirimkan pula uang sebanjak Rp.100,- sebagai sumbangan/hadiah Masjarakat kepada Jajasan Hari Ibu.

Achirnja sebagai kuntji dari pada perajaan tersebut pada malam harinja tanggal 22 Desember 1953, diselenggarakan suatu resepsi jang dimeriahkan dengan tarian dan pembagian-pembagian hadiah kepada pemenang-pemenang perlombaan. Demikian antara lain laporan Panitia jang dipimpin oleh Nj. O. Diaz selaku Ketua Panitia setempat.


69. MAUMERE.

Mungkin belum semua diantara kita mengetahui jang disebut Maumere ini. Maumere letaknja di pulau Flores disebelah timur dari Kota Ende ibu kota Flores. Meskipun bukan Ibukotanja, tetapi pada waktu peringatan Seperempat Abad Kesatuan

88