Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/133

Halaman ini tervalidasi

SAMBUTAN DARI PROF. DR. SARDJITO.


Pergerakan Wanita jang berarti seluas-luasnja akan mempertinggi deradjat wanita sebagai :
a. Ibu jang bertugas antara lain memelihara dan mendidik anaknja, memegang ekonomi, memelihara rumahnja, mentjutji, memasak.
b. Istri jang bertugas antara lain mendjadi pendorong dan stimulans-suami.
c. Putri Indonesia antara lain turut memikirkan, memetjahkan soal-soal kemasjarakatan.
Sungguh sangat besar dan berat beban dariwanita.
Sebelumnja ada pergerakan, para wanita mengerdjakan kewadjiban diatas setjara individueel.
Tetapi karena kemadjuan djaman maka djugapara wanita mendjadi insjaf dan turut bergerak.
Karena tjepatnja perkembangan dunia jang di sebabkan oleh pesatnja pelbagai perhubungan modern, jang mendekatkan benua satu sama jang lain, dan jang mempengaruhi dan merobah keadaan dan tjara hidup dari penduduknja, maka semua ini tidak mempermudah tugas dari kaum wanita Indonesia.
Didalam perobahan djaman ini beban dari wanita sebagai Ibu, Istri dan Putri Indonesia tinggal tetap ada, tetapi pengupasan soal dan probleemnja jang berbelit-belit (gecompliceerd) itu mendjadi sangat sulit.
Dari itu sungguh menggembirakan adanja gerak an wanita jang sekarang sudah Seperempat Abad, dimana kesulitan-kesulitan tadi dapat dibitjarakan bersama, jang akan mempermudah dapatnja pengu pasannja.
Saja sebagai orang laki-laki tentu tidak akan dapat memberi andjuran bagaimana seharusnja djedjak dan langkah para wanita didalam mempertinggi deradjatnja dan menunaikan tugasnja jang banjak, jang berat dan jang tinggi itu.
Lebih-lebih malahan saja minta tolong kepada para wanita karena saja sebagai pemimpin dari perguruan tinggi mempunjai tugas meneruskan sebagian dari bebannja para wanita umumnja, ialah mendidik putra-putranja jang masuk diperguruan tinggi. Meskipun banjaknja mahasiswa hanja ribuan dan dikemudian hari puluhan ribu sadja, tetapi diharap dikelak kemudian hari mereka akan mendjadi pemimpin dilapangan dan dikalangan mana pun. Sebagai sudah diketahui, Universitit Negeri Gadjah Mada bertugas atas dasar tjita-tjita Bangsa Indonesia jang termaktub dalam Pantjasila, kebu dajaan kebangsaan Indonesia seluruhnja dan kenjataan untuk antara lain membentuk manusia susila, jang tjakap dan mempunjai keinsjafan bertanggung djawab tentang kesedjahteraan masjarakat Indonesia chususnja dan dunia umumnja untuk berdiri peribadi, dalam mengusahakan ilmu pengetahuan dan memangku djabatan Negara atau pekerdjaan masjarakat jang membutuhkan didikan dan pengadjaran berilmu pengetahuan.
Djadi bila pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi itu sudah dapat dasar pendidikan dari ibunja menurut pantjasila, beban kami akan mendjadi ringan, tetapi achirnja pekerdjaan para ibu tentu tidak sadja menjinari Universitit Negeri Gadjah Mada, tetapi menjinari djuga seluruh tanah air kita Negara Republik Indonesia.

SAMBUTAN Prof. Mr. Dr. R. SUPOMO.


Pada hari ulang tahun jang ke-25 dari Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia kami mengutjapkan selamat kepada segenap kaum wanita Indonesia dan kami ikut merasa bangga dan gembira, bahwa gerakan wanita kita mempunjai riwajat jang gilang gemilang didalam perdjoangan kemerdekaan tanah air kita, dan didalam perdjoangan untuk mempertinggi deradjat kaum wanita dilapangan sosial, politik dan hukum didalam kehidupan masjarakat Indonesia.
Sedjak kemerdekaan nasional kita telah tertjapai, maka gerakan wanita mempunjai tugas baru, ialah ikut memberi isi kepada kemerdekaan tersebut, jang berarti bagi kaum ibu memperhatikan terutama soal pendidikan anak-anak kita, baik lelaki maupun perempuan untuk mendjadi putera-puteri Indonesia jang sedjati, mendjadi seorang budiman dan gunawan jang bersemangat nasional dan jang insjaf akan kedudukan dan tugas Indonesia didalam Dunia Internasional.
Didalam masjarakat Indonesia merdeka, kaum wanita bertugas penting untuk ikut mendjundjung tinggi dan mempermudah kebudajaan nasional kita, sehingga warisan nenek mojang kita dapat di sesuaikan dengan zaman modern.
Tempat kaum wanita adalah sedjadjar disamping kaum lelaki untuk bersama-sama membina Negara dan Masjarakat Indonesia baru !
Mudah-mudahan Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia dapat langsung hidup subur dan dapat berkembang seterusnja dengan semestinja, sebagai bunga bangsa jang dapat dibanggakan keseluruh Dunia !
Djakarta, Desember 1953.

KATA SAMBUTAN.
Ds. S. MARANTIKA
SEKRETARIS-UMUM DEWAN GEREDJA INDONESIA.

Dibanjak Negara didunia sekarang orang selalu merajakan tiap tahun HARI IBU dengan suatu maksud-tudjuan tertentu.

Hari itu diperingati dan dirajakan oleh tiap-tiap rumah tangga dengan rasa sjukur dan gembira. Pada hari itu, dibanjak tempat, Ibu rumah tangga diladeni dan dilajani oleh lain-lain anggota rumah selaku seorang „Ratu Hari". IBU tak usah beker

119