Saudarasaudara sekalian, dalam 25 tahun jang Jalu ini, kaum wanita telah memundjukkan kesungguhan dan kegiatannja untuk menfjapai suatu tingkatan jang sama dengam prijas marilah dalam masa jang akan datang, kita kerahkan segala kekuatan
kita untuk menjusun suatu gerakan jang akan mendjalankan dan melaksanakan segala tjita-tjita wanita dengan penuh tanggung-djawab. Sedjarah menuntut kepada kita, kaum wanita, untuk memberikan pendjelmaan jang njata dan tegas tentang keinginan atau ,,claim” wanita.
Saudara-saudara sekalian, mudah-mudahan Perwari dengan bantuan seluruh kaum wanita dan prija, dapat melaksanakan apakah jang diinginkan,
jaitu:
Suatu masjarakat, dimana golongan wanitanja merupakan tenaga jang dengan penuh tanggungdjawab, dapat melakukan darma-baktinja terhadap Nusa dan Bangsa!!!
Sambutan Putri Budi Sedjati P-B.S.
PUTRI BUDI SEDJATI
— PBS, —
SURABAJA Telf. S, 724.
Surabaja, Desember 1953.
Kepada
Jih. Panitya Pusat 1/4 Abad Pergerakan Wanita Indonesia.
Salam bahagia.
Dengan perasaan bangga dan gembira, kami atas nama Putri Budi Sedjati (P.B.S.) Surabaja, mengutjapkan sjukur Alhamdulillah bahwa Saudara-saudara Panitya Pusat dengan Bagian-bagiarnja
telah dapat membuktikan pada saatnja tanggal 22 Desember 1953, hari Ulang Tahun ke-25 kalinja jang diperingati dan dirajakan oleh kita kaum Wanita Indonesia bersama-sama dari tahun ke
tahun kita semua dengan penuh berupa-rupa fikiran dan rintangan, dapat pula mentjapai keinginan kita Wanita umumnja. Inilah terdjadi karena
dorongan dan pimpinan dari Saudara-saudara Kaum Wanita jang membuka djalan mulai permulaan kita bergerak sehingga adanja konferensi
Perempuan ke-1 di Jogjakarta pada tanggal 22 Desember 1928 sehingga ini hari tanggal 22 Desember 1953 Ulang tahun ke 25 kalinja.
Dorongan inilah membawa kita kaum wanita kearah kemadjuan, kemakmuran, keadilan dan kebahagiaan bersama, Kepada Pendorong dan Pemimpin ini kami mengutjapkan beribu-beribu terima kasih, pula kepada Panitya Pusat dengan seksi-seksinja di Bandung dan Djakarta jang dengan kegiataa menjumbangkan tenaga fikiran dan
sebagainja untuk mempersiapkan Hari Peringatan ke-25 kalinja ini.
Selamat bahagia kami utjapkan kepada Saudara-saudara Anggota Panitya atas Hari Ulang Tahun ke-25 kalinja ini, djuga kepada Saudara-saudara seluruh Kaum Wanita Indonesia, semoga kita dapat bebas dari segala kegandjilan Wanita Indonesia seluruh dunia.
Selamat berhagia atas Peringatan Hari sebesar
An. Pengurus P-B.S. Surabaja.
Sambutan Wanita Demokrat Indonesia
MENJONGSONG TANGGAL 22 DESEMBER 1953 HARI PERINGATAN PERGERAKAN WANITA SEPEREMPAT ABAD
Oleh: Nj. S. M. Sudarman Hadikusumo
Ketua Umum Wanita Demokrat Indonesia
Meskipun boleh dikata, bahwa tiap-tiap tahun ,,Hari Ibu” itu diperingati atas usaha organisasi-organisasi Wanita, akan tetapi dikalangan masjarakat belum nampak suatu kebutuhan atau suatu keharusan bagi diri mereka sendiri untuk merajakan ,,Hari Ibu” dilingkungan rumah tangga mereka masing-masing.
Bila kita mengingat penderitaan, pengorbanan dan ketjintaan seorang ibu terhadap anaknja, jang tak mungkin terbajar oleh sang anak, maka sudah
sepatutnja tiap-tiap putera ibu pada hari menundjukkan baktinja kepada sang ibu. Saja berpendapat tiap-tiap orang tentu suka memperingati hari itu, hanja karena hal ini masih merupakan soal baru bagi masjarakat Indonesia, maka masih harus kita biasakan terlebih dahulu. ,,Hari Ibu” hari
jang mulja ini, hendaknja djanganlah hanja mendjadi milik organisasi-organisasi wanita sadja, akan tetapi mendjadi milik tiap-tiap putra ibu dari seluruh masjarakat. Sedjak zaman pendjadjahan, sudah terasa oleh sebagian kaum wanita bahwa mereka masih sangat menjedihkan. Oleh karena
itu mereka menjatukan tenaga untuk dengan bermatjam-matjam djalan berusaha meninggikan deradjat mereka,
Ada sementara orang jang menanjakan apa sebabnja tanggal 22 Desember ditetapkan mendjadi Hari Ibu.
Pada Kongres jang diadakan oleh organisasi-organisasi wanita di Jogjakarta pada tanggal 22-24 Desember 1928, terbentuklah Perikatan Perempuan Indonesia (P.P.L).
Dengan berdirinja P.P.L terbuktilah, bahwa wanita-wanita insjaf akan perlunja persatuan untuk memperdjuangkan perbaikan nasib bersama-sama. Oleh karena itu, hari jang bersedjarah itu disahkan sebagai ,,Hari Ibu” hari kebangunan wanita. Dan kebangunan wanita ini besar sekali artinja bagi kebangunan Nusa dan Bangsa.
Pengesahan ini diambil oper oleh Badan Kangres Wanita.
Para pembatja jang budiman.
Sebagaimana sudah mendjadi kodrat alam, bahwa tiap-tiap sebab itu menimbulkan sesuatu akibat, maka tidak mengherankan bila didalam sedjarah Umat manusia ini timbul beberapa keadaan jang bila kita lihat sepintas Jalu sangat gandjil nampaknja, akan tetapi bila kita selidiki dengan
seksama, maka keadaan itu, hanja akibat dari sesuatu sebab belaka.
144