Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/182

Halaman ini tervalidasi

RENTJANA PELADJARAN LATIHAN KADER WANITA PEMBANGUNAN MASJARAKAT DESA SELURUH INDONESIA JAJASAN HARI IBU.

II. PELADJARAN BAGIAN I.

Peladjaran bagian I lamanja 3 bulan untuk mendapatkan pengetahuan dan ketjakapan dasar jang diperlukan sebagai mata pentjaharian dan sebagai kader Pembangunan Masjarakat (P.M.D.). Mata peladjaran dibagi dalam 3 kelompok:

  1. Keahlian (skill) untuk mendjadi mata pentjaharian.
  2. Pendidikan teori sebagai dasar.
  3. Hiburan sebagai alat penjuluhan, kreasi dan kebahagiaan hidup.

Uraian:

A. Keahlian (skill) ini dibagi dalam ketjakapan mutlak dan ketjakapan fakultatief.

ketjakapan mutlak

Ketjakapan mutlak terdiri dari mata-mata peladjaran:

I. Kerumah Tanggaan.

  1. Pembuatan pakaian wanita, anak prija sebagai konfeksi.
  2. Pentjutjian pakaian (wasserij).
  3. Djuru masak sebagai penjelenggara dapur dan dapur umum untuk asrama, penjelenggaraan warung modern, dimana disediakan makanan sehat, djuga untuk baji dan anak ketjil atau untuk orang sakit.
  4. Mengarang bunga untuk matjam: keperluan upatjara.
  5. Menghias penganten.
  6. Membuat kembar majang.
    Menghias kursi penganten dan mengatur kamar penganten. II. Makanan tahan lama:
    1. Pembuatan ketjap , taotjo, tempe, tahu, ontjom, djamur merang.
    2. Pembuatan telur asin, asinan sajur.
    3. Manisan, dodol, wadjik, sirup temulawak.
    4. Gula klapa, gula aren, gula batu.
    5. Emping melindjo, emping teki.
    6. Ikan pindang, ikan asin.
    7. Obat-obatan Djawa, seperti beras kentjur, djamu parem, djamu galihan, djamu orang
    bersalin, bedak dingin, djamu godogan jang terdiri dari daun-daunan dan djuga untuk anak-anak/orang dewasa. III. Barang-barang jang diperlukan sehari-hari.
    1. Sabun dari soda, abu debog, abu sabut dll.
    2. Kertas merang.
    3. Pembungkusan dengan kertas.
    4. Pemintalan benang dari kapas dengan penglantangan.
    IV. Pertanian, peternakan, perikanan, menanam sajur/bunga. Peladjaran-peladjaran ini tak dapat dipisah kan satu sama lain.

V. Asuhan Kanak-kanak dari 0-7 tahun.

Asuhan anak-anak dibawah umur 7 tahun minta perhatian sekali dari masjarakat.

Asuhan jang ada dibawah pimpinan jang ter atur akan merupakan gerak menudju kearah pembaharuan adat-istiadat jang berdasarkan Pantja-sila.

Pengaruh memberikan selain latihan-latihan pantja-indera, djuga membiasakan anak-anak mandi pagi, menggosok gigi, menjisir rambut, membasuh tangan, membasuh kaki, beladjar bergaul dengan kawan-kawan, sopan-santun dengan orang tua dan sebagainja.

Ketjakapan fakultatief.

Ketjakapan fakultatief diberikan sebagai pengertian sadja, untuk didjadikan pengertian dasar.

Djika dari pada pengikut kursus ada jang ingin memperdalam pengertian dan ketjakapan ini untuk didjadikan keachlian jang dapat ditudjukan untuk perbaikan perekonomian desa sebagai pemberian kerdja (werkverschaffing), maka kelandjutan kursus diselenggarakan setelah latihan selesai.

Pembiajaan diserahkan kepada daerah masing masing, atau dipikul oleh pengikut kursus sendiri.

Ketjakapan fakultatief meliputi mata-mata peladjaran seperti:

  1. Menenun pakaian.
  2. Membatik kain dan membabar.
  3. Pembuatan barang-barang dari serutan rotan, dengan pengolahan rotannja.
  4. pengolahan kulit dengan pembuatan barang-barang.
  5. Pengolahan sabut dengan pembuatan barang-barang.
  6. Keramiek.

Pendjelasan.

Peladjaran-peladjaran mengenai ketjakapan mutlak dan fakultatief ini diberikan dalam waktu 3 bulan berturut-turut.

Peladjaran diadakan tiap-tiap hari, ketjuali hari Djum'at dan hari Saptu.

Peladjaran dimulai djam 10.00 hingga djam 14.00, bertempat di Laboratorium Djawatan atau didapur Gedung Persatuan Wanita sendiri di Demangan.

B. Pendidikan teori sebagai dasar.

Peladjaran ini mendjadi dasar pengetahuan dalam menunaikan tugas Pembangunan Masjarakat Desa.

Mata-mata peladjaran meliputi:

  1. Bahasa Indonesia dan bahasa lain jang dianggap perlu.
    Beladjar berorganisasi, membuat surat-surat resmi, membuat laporan, membuat statistiek, menjusun bahan penjuluhan dan lain-lain.
  2. Ilmu mendidik/ilmu djiwa.
    Methodiek mengasuh Kanak-kanak.
    Methodiek memberi peladjaran kepada orang dewasa (Kursus Pemberantasan Buta Huruf, Kursus Rumah Tangga).

168