Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/239

Halaman ini tervalidasi

mengetjewakan, segala apa jang kudapati dari Ibuku sangat berharga untuk bekal berbakti kepada masjarakat. Hanjalah tinggal menambah dengan pengetahuan-pengetahuan jang timbul menurut kemadjuan zaman, seperti soal-soal sosial, ekonomi dan politik. Adapun dasar-dasar dari berbagai pengetahuan tadi telah kudapat dari Ibuku sendiri, djadi hanja tinggal memoderniseer, kata orang djaman sekarang, dan tinggal meluaskan sadja.

Dengan mempergunakan hasil pendidikan Ibuku tadi, aku telah bekerdja untuk masjarakat, menurut kekuatan dan ketjakapanku dilapangan sosial, ekonomi dan politik. Maka terharulah aku, seakan-akan aku mengirim surat kepada Ibuku untuk menghaturkan terima kasihku kepada beliau sehingga aku dapat mengabdi kepada IBU PERTIWI atas bimbingan IBUKU sendiri.

Walaupun Ibuku pada waktu itu belum mengerti djalannja organisasi seperti djaman sekarang, namun beliau telah berdjasa, telah memberi dasar-dasar jang kuat bagi organisasi wanita sekarang. Aku berani berkata bahwa, tanpa dasar-dasar tadi, mustahil aku akan mendjadi IBU jang berbakti kepada IBU PERTIWI. Kini aku hanja tinggal memohon kepada Tuhan jang Maha Kuasa, semoga aku dipandjangkan umur untuk lebih lama berbakti kepada IBU PERTIWI melandjutkan dorongan IBU-ku.

Kiranja demikian pulalah halnja dengan saudara-saudara kaum wanita jang sekarang sedang berdjuang dilapangannja masing-masing, untuk mentjapai apa jang ditjita-tjitakan. Hendaknja disamping bersedia mengorbankan tenaga, fikiran dan harta-bendanja untuk kepentingan organisasi-nja, bersedia untuk mendjadi pendorong kaumnja, keluarganja dan putera-puterinja, agar kelak me reka dapat mengganti saudara-saudara, bahkan jang lebih sempurna dari apa jang kita kerdjakan sekarang.

Perdjalanan saudara-saudara kaum wanita masih djauh jang harus ditempuh. Walaupun kita sudah lebih dari 25 tahun bergerak, djanganlah kita sudah merasa lelah. Lapang perdjuangan kita sekarang bahkan bertambah luas, sedjak negara kita merdeka. Bertambah banjak kewadjiban kita didalam masjarakat dan bertambah beban kita. Usaha kita pada masa ini baru tampak buahnja dalam lapangan sosial. Dilapangan sosialpun masih belum sempurna. Dalam lapangan ekonomi masih djauh terbelakang, apalagi dalam lapangan politlik. Saja dapat mengatakan demikian, karena saja belum melihat adanja usaha ekonomi jang diurus oleh wanita. Walaupun ada, tetapi masih dalam taraf permulaan dan belum tampak buahnja, karena kaum kita masih belum mempunjai dasar-dasar jang saja utarakan tadi, ialah HEMAT DAN TJER- MAT. Lagi pula pengetahuan dalam soal ini dikalangan wanita masih belum mendalam. Saja ingin melihat kooperasi besar atau perusahaan jang di. kemudikan oleh wanita.

Dalam lapangan politik demikian pulalah halnja, masih belum mempunjai dasar jang kuat, ialah dasar PENGABDIAN dan PENGORBANAN kepada masjarakat. Kaum Ibu sekarang masih banjak jang diliputi oleh kepentingan DIRI SENDIRI. Disamping itu harus saja akui pula, bahwa keahlian dalam soal ini masih belum mendalam.

Saja ingin melihat kaum IBU duduk dalam KABINET seperti Nj. Mr. Maria Ullfah Santoso dahulu, dan ingin pula tiap-tiap pembentukan Kabinet baru, melihat penjusun atau formateur wanita.

Ah, saudara-saudara kaum Ibu, banjak sekali jang ingin kulihat dikalangan kaumku wanita, setelah aku mendengar kata-kata HAK SAMA dan KEDUDUKAN SAMA antara wanita dengan prija.

Mudah-mudahan keinginan ini mendjadi pula keinginan seluruh kaum wanita, dan semoga wanita mendjadi lebih djauh melangkahkan kakinja dan lebih tjepat menudju tjita-tjitanja, ialah WANITA TIANG NEGARA.

MERDEKA!

223