Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/358

Halaman ini tervalidasi
  1. Jang dimaksud dengan kongres, ialah permusjawaratan daripada utusan-utusan tjabang-tjabang.
  2. Kongres diadakan sekurang-kurangnja dua tahun sekali dipimpin oleh Pengurus Besar.
  3. Kongres diadakan :

  a. Atas permintaan Pengurus Besar.
  b. Atas permintaan sepertiga dari djumlah Tjabang-tjabang.

Pengurus Besar.
Pasal 6.

 Pengurus Besar terdiri dari : a. Harian jang terdiri dari : Ketua, Panitera dan Bendahari.
b. Pleno jang terdiri 9 anggauta.
 Pengurus Besar bersidang sekurang-kurangnja sekali sebulan. Pengurus Besar meletakkan djabatannja dalam Kongres dan dapat dipilih kembali.

Pengurus Daerah.
Pasal 7.

  1. Pembentukan Pengurus Daerah harus mendapat pengesahan Pengurus Besar.
  2. Kewadjiban Pengurus Daerah ialah mengkoordinasikan dan memberi pimpinan untuk memadjukan tjabang-tjabang dalam daerahnja.
  3. Ketua Pengurus Daerah bertanggung-djawab keluar dan kedalam daerahnja.
  4. Konsul diangkat oleh Pengurus Daerah dan bertanggung-djawab kepada Pengurus tersebut.
  5. Konsul diadakan pada tiap-tiap residensi dan diangkat oleh pimpinan daerah dan bertang gung-djawab kepada pimpinan tersebut.

 Kewadjiban Konsul ialah: Mengkoordinasikan dan memadjukan tjabang-tjabang dalam daerahnja.

Ketua, Wakil Ketua, Panitera dan Bendahari.
Pasal 8.

1. Kewadjiban (Wakil Ketua ) ialah:
a. memimpin organisasi;
b. memimpin kongres;
c. memimpin rapat Pengurus Besar.
d. wemakili organisasi keluar.
2. Djika Ketua berhalangan, kewadjiban Ketua dilakukan oleh Wakil Ketua, dan djika Wakil Ketua berhalangan, kewadjiban Ketua dilaku kan oleh Panitera dan djika jang belakangan ini berhalangan kewadjiban Ketua dilakukan oleh Bendahari.

Pasal 9.

  1. Panitera memimpin Sekretaris organisasi dan mengkoordineer pekerdjaan-pekerdjaan dari seksi-seksi lainnja.
  2. Sekretaris terdiri dari:

  a. Urusan Umum;   b. Urusan organisasi.

342

Pasal 10.

  1. Bendahari berkewadjiban, mengusahakan, mengumpulkan dan menjimpan harta benda dan uang organisasi.
  2. Membuat anggaran belandja organisasi.
  3. Membuat laporan tahunan tentang keuangan organisasi.

S e k s i - s e k s i.

Pasal 11.

  1. Untuk menjelenggarakan pekerdjaannja Pengurus Besar mempunjai Seksi-seksi, jang masing-masing dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua,

jang dipilih oleh dan diantara Anggauta Pengurus Besar.

  1. Djumlah Seksi ditetapkan oleh Pengurus Besar dan sekurang-kurangnja terdiri dari:

  1. Seksi Politik.
  2. Seksi Penerangan.
  3. Seksi Ekonomi dan Sosial.
  4. Seksi Perburuhan.
  5. Seksi Pendidikan.

  1. Pembagian hak dan kewadjiban diantara Seksi-seksi ini ditetapkan oleh Pengurus Besar.

Pasal 12.

 Sesuatu ketentuan jang diambil oleh Seksi-seksi sebelumnja didjalankan harus terlebih dahulu dimintakan pengesahan dari Pengurus Besar.

Tjabang.
Pasal 13.

  1. Tjabang didirikan dan disahkan oleh Pengurus Besar, djika telah mempunjai sekurang-kurangnja 25 orang anggauta.
  2. Djika dirasa perlu, meskipun kurang dari pada djumlah tersebut diatas Tjabang dapat disahkan berdirinja .
  3. Djumlah anggauta pimpinan tjabang (terhitung Ketua, Wakil Ketua dan Panitera ) ditetapkan menurut keperluan oleh rapat Tjabang,

dan dipilih setjara rahasia atas usaha terbanjak.

Ranting.
Pasal 14.

  1. Ranting didirikan djika dirasa perlu oleh Tjabang dan disahkan oleh Pengurus Tjabang.
  2. Pengurus ranting disusun menurut kebidjaksanaan Pengurus Tjabang.
  3. Ranting bertanggung-djawab kepada tjabang.
  4. Djika dirasa perlu, anak ranting dapat didirikan oleh Ranting.

Anggauta.
Pasal 15.

 Jang diterima mendjadi anggauta organisasi, ialah jang memenuhi sjarat-sjarat seperti berikut:   a. menjatakan setudjui kepada azas tudjuan organisasi.   b. warga-negara Indonesia.   c. berusia 18 tahun keatas atau kurang, tetapi telah kawin.   d. tidak mendjadi anggauta organisasi politik lain.

342