Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/52

Halaman ini tervalidasi

KONGRES WANITA INDONESIA KETIGA DI MAGELANG.

Kongres Indonesia ke-III di Magelang tanggal 14-16 Djuli 1947.

Pada tanggal 14-16 Djuli 1947 diadakanlah Kongres Wanita Indonesia ketiga dikota Magelang.

Untuk persiapan Kongres tersebut, maka Nj. Sunarjo Mangunpuspito diangkat mendjadi „Ketua harian", sedang sebagai Penulis ditetapkan Nj. Padmomarwoto dan sebagai bendahari dipilih Nj. Aisiah Hilal, Panitia kongres di Magelang diketuai oleh Nj. Sumantri dibantu oleh lain-lain anggota, di- antaranja: Nj. Mardjaban, Nj. Sukatim, Nn. Darsini, Nj. Judodibroto, Nj. Partolegowo dan lain-lainnja.

Atjara:

  1. Menindjau kembali pekerdjaan dan programnja selama setahun.
  2. Menindjau bentuk Kowani jang mempunjai tjabang didaerah-daerah.

Putusan-putusan:

  1. Badan Pekerdja dihapuskan.
  2. Didalam Dewan Pimpinan diadakan Sekretariat Umum.
  3. Bagian-bagian dari Badan Pekerdja dimasukkan mendjadi seksi-seksi dari Sekretariat Umum.
  4. Pertanggungan-djawab seksi-seksi diserahkan kepada organisasi-organisasi jang mendjadi anggota D.P.P. Kowani.
  5. Sekali tiga bulan dan djika perlu diadakan Dewan Permusjawaratan jang terdiri dari D.P.P. lengkap dengan putjuk-putjuk pimpinan jang tergabung dalam Kowani.
  6. Mengirimkan resolusi jang ditudjukan kepada ,,de Nederlandsche Vrouwenbeweging" untuk menjatakan simpati wanita Indonesia terhadap aksi kaum wanita Belanda jang menentang pengiriman pasukan-pasukan Belanda ke Indonesia.
  7. Bersama-sama dengan instansi Pemerintah Kowani akan mendjalankan social Welfare.
  8. Sebagai ketua D.P.P. Kowani telah dipilih Nj. Sunarjo Mangunpuspito.

Anggota-anggota Kowani masih tetap sama dengan Kowani I.

Nama-nama Pengurus Kowani ke-III:

  1. Nj. Sunarjo Mangumpuspito, Ketua.
  2. Nj. Mr Maria Ullfah Santoso, Wk. Ketua.
  3. Nj. Tohir, Penulis I.
  4. Nj. Brotowerdojo, Penulis II.
  5. Nj. Sugeng Winotosastro, Bendahari.
  6. Nj. Aisiah Hilal, Pembantu.
  7. Nj. Wachidal Sukidjo, Pembantu.


KONGRES WANITA INDONESIA KEEMPAT DI SOLO.

Kongres Wanita Indonesia ke-IV di Solo tunggal 26-28 Agustus 1948.

Pada tanggal 26-28 Agustus 1948 diadakan Kongres Wanita Indonesia keempat di Solo. Panitia Kongres diketuai oleh Nj. Kusban.

Atjara:

  1. Menindjau gerak dan usaha Kowani, untuk mengatasi perpetjahan jang timbul diantara pro dan kontra ,,Naskah Renville" jang ada djuga pengaruhnja pada pergerakan wanita, teristiwa Kowani jang mempunjai anggota-anggota dari pelbagai aliran.
  2. Menetapkan usaha-usaha selandjutnja.

Putusan-putusan:

Azas Kowani, ialah:

  1. Mengekalkan tali persaudaraan antara perkumpulan wanita Indonesia.
  2. Pantja-Sila Negara Republik Indonesia.

Tudjuan:

  1. Menegakkan Negara Republik Indonesia.
  2. Membawa wanita Indonesia kearah terlaksananja U.U.D. pasal 27 (persamaan hak warga-negara).
  3. Mendjelmakan dan melaksanakan keadilan sosial dan perdamaian dunia.

Organisasi:

  1. Sebagai ketua telah dipilih Nj. S. Pudjobuntoro.
  2. Disamping Sekretariat Umum dibentuk badan-badan jang bersifat otonom jang mengadakan perluasan setjara vertikal dimana perlu bagi usaha-usaha djangka pandjang, misalnja tentang urusan hukum waris dan perkawinan, urusan perburuhan wanita, hygiene sosial dan urusan pemberantasan buta huruf.

Usaha :

  1. kedalam:
    1. Mempersatukan tenaga wanita Indonesia dalam ikut menjelesaikan revolusi nasional.
    2. Mendidik wanita Indonesia kearah terwudjudnja tudjuan Kowani.
  2. Keluar:
    1. Selalu memelihara hubungan dengan dunia luar, terutama dengan W.I.D.F.

Seruan dan adjakan:

  1. Menjerukan kepada rakjat didaerah Kalimantan dan Indonesia Timur umumnja, kaum wanita chususnja untuk meneruskan perdjuangan nasional sampai tertjapai kemerdekaan bangsa.
  2. Memberi salam rakjat didaerah penduduk anjang meneruskan perlawanan sengit terhadap Belanda.
  3. Membenarkan dan memperkuat protes D.P.P. Kowani jang telah disampaikan kepada Pemerintah Republik Indonesia, Delegasi Belanda, Delegasi Indonesia, W.I.D.F. tentang:
  1. Peristiwa Djakarta (Pegangsaan) jakni tembakan serdadu-serdadu imperialis Belanda pada tanggal 16-17 Agustus 1948 terhadap anak-anak pandu jang sedang mengadakan api unggun untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia.



40