Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/88

Halaman ini tervalidasi

2. PERINGATAN SEPEREMPAT ABAD
KESATUAN PERGERAKAN WANITA INDONESIA JANG BERSIFAT KEDAERAHAN.

Disini kami akan melukiskan, bagaimana Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia jang bersifat Kedaerahan itu dirajakan sampai kepelosok-pelosok wilajah negara kita, sepandjang laporan jang kami terima.


Tapi meskipun banjak tempat-tempat jang tidak mengirimkan baik laporan peringatannja, maupun susunan Panitia setempat, namun kami tetap jakin, bahwa, Peringatan pada tanggal 22 Desember itu dirajakan dan diperingati disegala pendjuru Tanah Air.


Didalam menjusun urutan laporan ini kami akan menggambarkan keadaan kepulauan demi kepulauan, djadi akan dimulai dari Kepulauan Sumatera dengan tidak menjebutkan Propinsi-propinsinja, hanja menurut urutan dari Utara ke Selatan. Demikian djuga nanti dengan kepulauan Djawa/Madura, Kepulauan Nusa Tenggara Maluku dan Sulawesi, dan berachir dengan Kepulauan Kalimantan.


Sajang sekali dari daerah Kepulauan Sulawesi tidak ada laporan masuk tentang peringatannja sendiri, sehingga tidak ada jang dapat kami uraikan disini. Hanja susunan Panitia setempat dapat dimuat.


Djuga tentang urutan tempat kami tidak melihat besar ketjilnja, tetapi melihat urutan letaknja.


Dengan demikian kami hendak menghindari kesulitan-kesulitan perbatasan dari daerah Propinsi-propinsi, Kabupaten-kabupaten dan sebagainja.

Maka dibawah ini kami akan memulai dengan Kepulauan Andalas sebagai benteng pertama di bagian Barat Wilajah Negara Indonesia dengan mengambil pertama-tama kota jang berada paling udjung ialah: Kotaradja.


SUMATERA

1. KOTARADJA.

Dikota ini Panitya jang dibentuk pada tanggal 30 Nopember 1953 mendapat dukungan dari segenap organisasi Wanita setempat dan perseorangan-perseorangan. Tertjatat sebagai Ketua Nj. Abdul Wahab dari Perwari.


Tepat pada tanggal 22 Desember 1953, diselenggarakan rapat umum, pembitjara-pembitjara ialah: Nj. Ainal Mardhiah Ali dari Muslimat Pusat, dan Nj. Latifah Ris dari Muslimat Masjumi, sedangkan sambutan dari wakil Pemudi disampaikan oleh Nn. Halimah Madjid dari G.P.I.I. Puteri dan Nn. Sjamsiar dari P.P.I. Bupati Abdul Wahab selaku Kepala Daerah tak ketinggalan ikut memberikan sambutan, sedangkan wakil dari Ketentaraan diwakili oleh Kapten K. Singarimbun.


Selain rapat umum, sebagai sambutan hari 22 Desember, diutjapkan pula pidato radio oleh Nj. Tjut Andjung Ketua II Panitya. Sedangkan untuk membangkitkan semangat dari kaum wanita, diselenggarakan pula pertjakapan radio jang disusun oleh Nj. Ainal Mardhiah Ali melalui R.R.I. Kotaradja djuga.

Pendjualan bunga dapat dilakukan, sekalipun dengan rasa menjesal Panitya tidak dapat memenuhi andjuran Panitya Pusat agar mengirimkan 25% dari hasil pendjualan bunga tersebut ke Pusat. Sekedar membantu meringankan beban para korban kekatjauan jang mengungsi di Kotaradja, atas pimpinan Nj. Tjut Andjung telah dapat dikumpulkan beras jang selandjutnja diserahkan kepada mereka jang memerlukan, dengan perantaraan/melalui Kantor Sosial setempat dan Pengasuh Keluarga Tentara.


Dalam pada itu, untuk memenuhi seruan Kongres Wanita Indonesia pada tanggal 12 Oktober 1953, telah dibentuk suatu Panitya jang diserahi tugas mengusahakan pengumpulan uang bagi pendirian Gedung Wanita di Jogjakarta.


Demikianlah petikan ringkas dari laporan Panitya seperempat abad kesatuan pergerakan wanita Indonesia di Kotaradja, diachiri dengan harapan terutama kepada pemimpin-pemimpin pergerakan wanita jang di Pusat, agar dapat segera menghasilkan sesuatu jang dapat dinikmati oleh kaumnja dan masjarakat pada umumnja disegala pendjuru Tanah Air Kita.


2. MELAUBOH.

Dari Kotapradja, kita menjusur pantai barat Atjeh untuk menindjau kota Meulaboh.


Dengan mendapat dukungan organisasi-organisasi jang ada disana, Panitya dapat dibentuk, perajaan dapat diselenggarakan. Panitia jang dibentuk dan diketuai Sar. Rohana J. itu diperlengkapi dengan Seksi Pawai dan hiburan serta lain-lainnja. Rapat umum diselenggarakan tepat pada tanggal 22 Desember 1953, dengan dihadiri oleh tidak kurang 700 orang. Setelah diuraikan sedjarah ringkas oleh Tjut Kemala, memberi sambutan dalam rapat tersebut, Sdr. Hakim Noor dari Djawatan Penerengan Kabupaten, M. Joenoes dari G.P.O. dan T.W.K. Abad dari Panti Pemuda.


Selandjutnja pada malam harinja, diselenggarakan resepsi digedung bioscoop, jang mendapat kundjungan kira-kira 300 orang undangan. Patut ditjatat, bahwa dalam resepsi ini diresmikan pandji Hari Ibu jang diiringi njanjian Hari Ibu oleh para ibu jang berpakaian daerah. Selesai upatjara ini, diberikan pendjelasan sekitar arti lambang jang kemudian disusul uraian setjara ringkas tentang sedjarah hari ibu.


Dalam istirahat diadakan lelang kue jang menghasilkan setjara kasar sebanjak Rp.3.225,-. Kemudian oleh pimpinan resepsi diterangkan, tentang hasil bersih pendjualan bunga dan lelang kue sedjumlah Rp.2.298,- akan diserahkan kepada Taman Pendidikan Wanita, organisasi mana tergabung sebanjak 12 organisasi didalamnja. Selandjutnja uang tersebut akan digunakan sebagai sumbangan biaja pendirian gedung Ibu.


Karenanja pimpinan sangat mengharapkan sokongan dari pada dermawan untuk pendirian gedung diatas.


Perlu ditambahkan pula, bahwa dalam resepsi ini memberi sambutan Kepala Daerah, Kepala Kepolisian setempat dan Wakil Ketentaraan.

74