Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/90

Halaman ini tervalidasi

pada malam peringatan tesebut, diberikan sepotong barang.

Demikianlah rapat berachir dengan baik, semoga lebih mengeratkan lagi persatuan dan kerdjasama dari organisasi-organisasi pendukungnja dan masjarakat pada umumnja, dalam memperdjoangkan hak-hak wanita dan bangsa pada umumnja.

6. PAJAKUMBUH.

Kota Pajakumbuh mempunjai keistimewaan bahwa, untuk menjelenggarakan peringatan-peringatan Nasional maupun internasional, telah ada suatu panitya permanen, ialah: Pengurus Gabungan Organisasi Wanita. Dalam memperingati Seperempat Abad Perdjoangan Wanita Indonesia kali ini, djuga tidak melanggar keputusan jang telah mendjadi ketentuan bersama itu, karenanja Gabungan Organisasi Wanita djuga mendjadi panitya peringatan.

Pada tanggal 22 Desember 1953, diadakan rapat umum antara lain berbitjara Nj. Djalina Radja Mamin selaku Ketua Pantya dan lain-lainnja. Sebelum rapat jang diselenggarakan digedung bioskoop Pajakumbuh dengan kundjungan tidak kurang dari 2000 orang itu, diadakan pula suatu pawai jang diikuti oleh tidak kurang 1500 orang peladjar-peladjar puteri dan Wanita-wanita lainnja.

Malam harinja, diselenggarakan malam gembira, jang mendapat sambutan baik dari pihak pemerintah maupun masjarakat setempat. Demikianlah sekedar uraian singkat penjelenggaraan peringatan di Pajakumbuh, meskipun banjak kesulitan-kesulitan, terutama mengenai keuangannja, namun dengan persatuan dan keteguhan hati perajaan dapat terlaksana dengan selamat.

7. SAWAH LUNTO.

Dengan mendapat dukungan berbagai organisasi wanita setempat, Panitya Seperempat Abad Pergerakan Wanita Indonesia disini djuga merangkap sebagai Panitya Pekan Kanak-kanak. Berhubung dengan itu, maka mulai tanggal 20 Desember 1953 telah dimulai penjelenggaraan perajaan dengan mengadakan "Baby-show" pada pagi hari, "Mode show" petang hari, sedangkan pada malam harinja diselenggarakan pertundjukan sandiwara dari Sekolah Taman Kanak-kanak. Meskipun dalam mode-show dan sandiwara ini dipungut bajaran, tetapi perhatian masjarakat tjukup banjak, karena baru sekali itu diadakan.

Tanggal 21 Desember 1953, diadakan "Fancy fair" selama tiga hari, jang dimeriahkan dengan sajembara karangan bunga, sandiwara dan lain-lainnja.

Hasil dari penjelenggaraan ini 100% digunakan untuk pendirian S.K.P. Perwari jang sedang terbengkalai.

Tanggal 22 Desember 1953, diisi dengan rapat umum, pawai-pawai, kundjungan ke Asrama Penjantun dan R.S.U. (Rumah Sakit Umum) dengan Pertandingan membawa oleh-oleh sekedarnja, olah-raga dan lain-lainnja. Achirnja perlu djuga diterangkan, bahwa hasil pendiualan bunga, se-

bagaimana andjuran Panitya Pusat, karena datangnja terlambat, terpaksa hasilnja tak dapat memenuhi permintaan Panitya Pusat. Demikianlah sekedar laporan dari kota tambang batu bara jang terkenal ini, meskipun disana masih terdapat kekurangan-kekurangan, tetapi Panitya jang diketuai oleh Nj. Rohana Omar Ali, telah pula menunaikan tugasnja dengan sepenuhnja usahanja.

8. PEMATANG SIANTAR.

Dalam rapat pembentukan Panitya seperempat abad Kesatuan Gerakan Wanita Indonesia di Pematang Siantar pada tanggal 8 September 1953, sebagai Ketua dipilih Nj. Ramlah.

Untuk menjongsong hari 22 Desember 1953 itu, oleh Panitya didahului dengan perlombaan-perlombaan olah-raga sedjak tanggal 17 s/d 21 Desember 1953. Adapun hasil pemberian hadiahnja, S.G.A. Negeri P. Siantar mendapat hadiah pertama dalam bola kerandjang, sedangkan untuk kasti hadiah pertama djatuh kepada team S.R. VII P. Siantar.

Sajembara karang-mengarang, mendapat perhatian tjukup besar. Setelah diadakan pemilihan-pemilihan dan pertimbangan-pertimbangan, maka dari 168 karangan jang masuk itu, hadiah ke-I, II, III, untuk puteri masing-masing dimenangkan oleh Ido Elz Hutabarat, Saria Lase dan Rosniladevi. Sedangkan pemenang-pemenang putera, masing-masing I. Ibrahim Sjarif, II. Maruli Silalahi dan III. Jansen Simarmata.

Pameran mulai diadakan pada tanggal 21 Desember 1953 bertempat digedung Nasional Pematang Siantar. Rapat Umum diadakan mulai djam 15.30 w.s.u., jang mendapat kundjungan meriah. Baik dari kalangan wanita maupun prijanja. Tampak hadir selain Kepala Daerah, Kepala Polisi, Wedana Siantar dan Wakil Instansi lainnja, djuga dari golongan orang asing tak ketinggalan ikut menghadirinja.

Selesai rapat, pada djam 16.30 w.s.u. pawai digerakkan mengelilingi kota dan berachir hingga djam 17.45 w.s.u. Sebagai rangkaian perajaan itu, pada djam 19.05 w.s.u. diselenggarakan pula suatu resepsi bertempat di Gedung Nasional jang dimeriahkan dengan kesenian. Rangkaian terachir sebelum berziarah kemakam Pahlawan, oleh Panitya disampaikan suatu resolusi jang ditanda-tangani Nj. Ramlah dan N. S. Nainggolan masing-masing selaku Ketua I dan Tata-Usaha I dari Panitya.

Dalam pokoknja resolusi tersebut bermaksud :

I. Mendesak kepada Pemerintah agar segala bahan-bahan atau barang-barang terutama jang mendjadi sjarat mutlak bagi kebutuhan

sehari-hari supaja harganja disesuaikan dengan kekuatan dan sumber pentjaharian rakjat pada umumnja.

II. Mengandjurkan kepada para pengusaha Nasional agar lebih mengutamakan potensi Nasional, jaitu untuk memadjukan hasil-hasil bumi Indonesia sehingga tertjapainja perseimbangan sebagaimana jang dikehendaki.

76