Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/94

Halaman ini tervalidasi

Tentang resolusi desakan kepada Pemerintah agar dapat menurunkan harga-harga barang keperluan hidup sehari-hari dapat diterima baik oleh Pemerintah setempat, jang diikuti dengan tindakan mempergiat lagi pengawasan terhadap harga-harga barang-barang tersebut.

Demikian antara lain laporan Panitya jang dipimpin oleh Nj. L. Surjadimedja selaku Ketua.

23. DJAKARTA-RAYA.

Disini peringatan dapat dibagi antara peringatan jang bersifat Pusat dan jang bersifat Kedaerahan.
Jang bersifat Pusat ialah:

Peringatan jang berlangsung di Istana Negara, dan jang bersifat Kedaerahan adalah peringatan-peringatan jang diadakan dimana-mana didalam Daerah Djakarta Raya sedjak tanggal 17-23 Desember antara lain:

―― Pameran dari tanggal 21-23 Desember 1953 di Gedung Pertemuan Umum Medan Merdeka Utara.
―― Rapat Umum di Kewedanaan-kewedanaan.
―― Pelepasan ballon-ballon di Stadion Ikada, penjebaran pamplet-pamplet.
―― Pertemuan-pertemuan dan peringatan jang diadakan oleh Organisasi-organisasi Wanita seperti Kerukunan Kaum Isteri Djakarta dsb.
―― Peresmian Gedung Jajasan Kesedjahteraan Anak-anak di Djalan Palem 16 Djakarta dan pembukaan Taman Kanak-kanak di Galur

Tanah Tinggi.

―― Peresmian Konsultasi Biro Perkawinan di bawah pimpinan Seksi Hukum, Kongres Wanita Indonesia.
―― Pemberian brevet kepada pilot puteri Indonesia pada tanggal 22 Desember 1953 dengan disaksikan oleh Utusan Kongres Wanita Indonesia.
―― Memberi hiburan-hiburan dirumah-rumah sakit.
―― Pendjualan-pendjualan lentjana „Bunga Ibu” dan lain-lain.

Demikianlah Peringatan jang diadakan didaerah Djakarta Raya.

24. PURWAKARTA.

Dengan mendapat perhatian tjukup meriah dan menggembirakan, tepat pada tanggal 22 Desember 1953 djam 18.30 Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia dibuka oleh Nj. Bohari selaku Ketua Panitya Peringatan di Purwakarta. Atjara-atjara dalam perajaan tersebut, selain uraian-uraian sekitar Hari Ibu dan sambutan-sambutan, djuga diberikan hadiah-hadiah kepada pemenang-pemenang sajembara karang-mengarang dan pemutaran film.

Patut pula ditambahkan, bahwa pada Peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 1953 tersebut diatas, oleh Sepuluh Organisasi Wanita setempat telah dikeluarkan sebuah resolusi jang menuntut kepada Pemerintah agar:

  1. dapat mengembalikan harga-harga makanan/bahan makanan kembali seperti harga enam bulan jang lalu;
  2. rayon gadji/upah bagi daerah Purwakarta disamakan dengan rayon Djakarta;

c. indjeksi beras jang akan datang harganja djauh lebih murah dari harga pasar;

d. peraturan Gadji baru jang menguntungkan pegawai/buruh tjepat-tjepat dilaksanakan.

25. SUBANG.

Untuk memperingati genap Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia Panitya di Subang telah menjelenggarakan dan mengisi perajaan dengan Pameran keradjinan tangan, buku-buku, gambar-gambar jang berhubungan dengan Kewanitaan, demonstrasi, rapat umum dan resepsi.

Penting ditjatat, bahwa dalam demonstrasi/pawai diatas dibawah slogan-slogan jang antara lain mendesak kepada Pemerintah agar dapat menambah tenaga-tenaga Dokter dan Bidan, menurunkan harga bahan-bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari, diadakan pemberantasan kawin paksa dan kawin dibawah umur. Demikian antara lain laporan dari Subang.

26. SUKAMANDI.

Kewedanaan Sukamandi djuga tidak mau ketinggalan dengan tempat lainnja. Meskipun setjara sederhana, rapat umum dan resepsi peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia dapat dilangsungkan tepat pada tanggal 22 Desember 1953 pagi dan malam harinja. Dapat ditambahkan pula, bahwa selain rapat dan resepsi diatas, perajaan diisi pula dengan pameran dan orkes Pakis. Demikian antara lain laporan dari Panitya Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di Sukamandi jang dipimpin oleh Nj. Amir selaku Ketua Panitya.

27. INDRAMAJU.

Enam hari berturut-turut, dari tanggal 17 s/d 22 Desember 1953 merupakan rangkaian atjara peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di Indramaju. Adapun isi dan matjam-matjam dari atjara-atjara tersebut, pendjualan broche Hari Ibu, Api Unggun Pandu-pandu Puteri S.G.B., pemutaran film, bersenam, pesta kebon, kesenian/hiburan, menghibur Ibu-ibu Tua, dan lain-lainnja.

Demikianlah, dengan bantuan dari seluruh masjarakat, maka Panitya Perajaan jang dipimpin oleh Nj. Sumarto selaku Ketua, dapat menjelenggarakan perajaan dengan kesan jang memuaskan.

28. TJIREBON.

Dengan diikuti oleh berbagai golongan wanita dan prija serta murid-murid sekolah, pawai keliling kota jang disertai bloemencorso dari kendaraaan bermotor, betja dan sepeda, merupakan awal perajaan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia di Tjirebon. Esok hari paginja tanggal 22 Desember 1953, perajaan dilanjutkan dengan rapat umum dan bazaar. Dalam rapat umum jang dihadiri ± 600 orang itu, selain menguraikan sekitar Hari Ibu, djuga mengeluarkan/menghasilkan sebuah resolusi jang menuntut agar Pemerintah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengendalikan harga barang-barang dan bahan makanan.

80