nesia di Djepara, telah berlangsung dengan chidmat dan selamat. Perlu diketengahkan, bahwa mendahului sebelum dilaksanakan upatjara diatas, semendjak tanggal 15 Desember 1953 telah dimulai perlombaan olahraga, karang-mengarang, memasak dan lain-lain sebagai rangkaian menjongsong hari jang bersedjarah itu. Sebagai kuntji peringatan diadakan pawai keliling kota setelah upatjara berachir. Peristiwa penting jang djuga perlu ditjatat, antara lain tentang dapat didirikannja Rumah Jatim dengan asramanja di Kawedanaan Petjangaan Djepara tepat pada tanggal 22 Desember 1953. 43. PATI. Di Pati Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia, oleh Panitia setempat dirajakan dengan diisi atjara-atjara perlombaan olah-raga jang diikuti oleh para peladjar puteri dan kaum wanita lainnja. Perlombaan-perlombaan jang dimulai pada tanggal 15 s/d 20 Desember 1953 itu, diikuti pula oleh atjara pertundjukan Sandiwara jang dimulai tanggal 18-19 Desember, seterusnja tanggal 21-22 Desember diisi dengan pameran jang diteruskan dengan suatu resepsi. Dalam resepsi mana dibatjakan sedjarah ringkas tentang pergerakan wanita selama seperempat abad oleh Ketua Umum Panitya Nj. R. Soenarto. Pagi hari tanggal 22 Desember oleh Seksi Sosial Panitya dibantu dengan organisasi-organisasi wanita membagi pakaian pada wanita-wanita jang tidak mampu dan kemudian menghibur kerumah-sakit umum dan Tentara. Achirnja sore hari diadakan rapat umum jang dilandjutkan dengan pawai keliling kota, dan dikuntji mendengarkan pidato-pidato Presiden dan Ketua Parlemen melalui radio. 44. BLORA. Guna menjongsong Peringatan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia, oleh Panitya di Blora didahului dengan gerakan penerangan-penerangan kekampung-kampung, jang dimulai tanggal 16 Nopember s/d 14 Desember 1953. Selandjutnja hiburan kepada para Ibu diselenggarakan pada tanggal 20 Desember, jang mendapat perhatian tjukup memuaskan baik dari fihak anak-anak maupun bapak-bapak. Esok harinja dilandjutkan menghibur ibu-ibu dirumah sakit. Tepat pada tanggal 22 Desember sore harinja diadakan pawai jang dilandjutkan upatjara peringatan, dimana Nj. Soemadi selaku Ketua Panitya mendjelaskan sekitar hari Ibu. Kemudian atjara dilandjutkan dengan Fanceyfair. Atjara jang menarik dilaksanakan pada tanggal 23 Desember dengan pemberian hadiah kepada 10 orang ibu jang tertua ditiap-tiap desa dalam kota Blora. Dengan itu berachirlah pula penjelenggaraan peringatan diatas. 45. JOGJAKARTA. Disini Panitia setempat didukung oleh 33 organisasi Wanita dengan dibantu oleh 10 organisasi peladjar. Ketua Umum dipegang oleh Wanita Taman Siswa, sebagai organisasi Wanita jang Tertua. Disamping ini Panitia mengangkat Suatu Dewan Pengetua jang anggauta-anggautanja diambil dari |
mereka jang dulu ikut menjelenggarakan Kongres Wanita I, 25 tahun jang lalu. Dan Ketuanja adalah Ibu Soekonto jang dulu mengetuai djuga Kongres Wanita I.
Peringatan ini telah dimulai 2 bulan sebelum tanggal 22 Desember 1953 dengan pertandingan-pertandingan keolahragaan, dari murid-murid sekolah. Selain dari itu Panitia meminta bantuan dari R.R.I. untuk mengadakan hiburan-hiburan rakjat, berupa siaran-siaran wajang orang dan ketoprak dari Studio dangan tjeritera-tjeritera jang menggambarkan kesetiaan dan tekad luhur dari Wanita. Djuga Djawatan Penerangan Kota Pradja atas permintaan Pemuda membantu dengan pemutaran film terbuka selama 3 hari. Disamping itu pamflet-pamflet disebar didalam kota pada tanggal 22 Desember 1953 untuk memberi penerangan tentang arti dan maksud Peringatan itu, Pameran-pameran diadakan pula di Sonobudojo tentang hasil pekerdjaan tangan, bahan makanan dan sebagainja. Sajang sekali, bahwa rapat umum dan pawai jang sedianja akan diadakan pada tanggal 22 Desember sore tidak dapat berlangsung karena hudjan lebat. Pada malam harinja diadakan resepsi di Gedung negara jang mendapat sambutan jang sangat memuaskan. Salah satu atjara jang penting: ialah mengikuti siaran Pemerintah dan peresmian Pandji Hari Ibu dengan diiringi Lagu Hari Ibu. Kata-kata sambutan diutjapkan antara lain oleh Ibu Soekonto, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah Wali-Kota, Wakil-wakil Tentara dan Polisi Organisasi dan perseorangan. Setelah hadiah dibagi-bagikan kepada para pemenang perlombaan, lalu dipertontonkan hiburan berupa tarian-tarian, sandiwara dan sebagainja, maka peringatan ditutup. 46. SURAKARTA. Solo bukan lagi Solo, kalau tidak ada keistimewaan-keistimewaannja. Sampai pada mendjelang peringatan Seperempat Abad Pergerakan Wanita Indonesia, Solo dapat pula mempergunakan Keis timewaan dengan kebetulan kundjungan Presiden Sukarno ke Solo. Dimana kundjungan Presiden tersebut, digunakan oleh Panitya sebaik-baiknja dengan djalan mengadakan Pasar Derma jang bertudjuan guna a. menjambut kedatangan Presiden dan b. untuk mentjari uang. Meskipun melalui pertjobaan-pertjobaan jang bagaimanapun djuga, namun achirnja Pasar Derma dapat diselenggarakan di Hotel Dana dengan dibuka oleh Presiden pada tanggal 11 Nopember 1953. Patut pula diterangkan, bahwa hasil Pasar Derma tersebut digunakan untuk: 50% biaja Peringatan, 12½% Jajasan Kesedjahteraan Buruh Wanita dan 25% untuk Sri Dharma. Sebulan sesudah Pasar Derma berlangsung, Hari Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia didepan mata kita. Tepat pada tanggal 22 Desember 1953 pagi dilangsungkan rapat umum di Gedung Wajang Orang Sriwidari. Perha-84 |
Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/98
Halaman ini tervalidasi