Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/44

Halaman ini tervalidasi

tjana Dulles jang telah gagal itu, supaja dapat hadir dalam konperensi London ke-II jang akan membitjarakan idee pembentukan Perhimpunan Pemakai Terusan Suez.

Undangan 3 Besar Barat itu diterima oleh 15 negara pendukung rentjana Dulles, dan pada hari Rabu tanggal 19 September 1956 dimulailah Konperensi London ke-II.

Sidang dibuka dengan mendengarkan laporan Panitya Lima Negara jang telah gagal dalam usahanja itu.

Setelah itu, Dulles, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, mendjelaskan rentjana pembentukan Perhimpunan Pemakai Terusan Suez mengenai susunan badan tersebut dan tjara-tjara pelaksanaannja. Ternjata, bahwa tidak semua negara bulat dibelakang Dulles, Pakistan menentangnja dan beberapa negara belum dapat mengambil keputusan. Ada pula jang tidak mengemukakan sikapnja.

Pendirian Amerika Serikat dapat digambarkan sebagai berikut: Sebuah kapal jang akan melalui terusan Suez, supaja terlebilh dahulu pergi ke administrasi Perhimpunan Pemakai Terusan Suez untuk menjatakan, bahwa ia akan melalui terusan Suez dan akan membajay beajanja kepada perhimpunan djadi bukan kepada Badan Penguasa Mesir. Agen administrasi Perhimpunan kemudian pergi ke Badan Penguasa Terusan Mesir dan menjatakan, baihwa ada kapal jang akan melalui terusan, Oleh karena beajanja sudah dibajarkan kepada Perhimpunan Pemakai Terusan Suez, maka Badan Penguasa Mesir hanja akan diberi sebagian jang lajak, Untuk membimbing kapal-kapal disepandjang terusan, Perhimpunan Pemakai Terusan Suez akan menggunakan mualimnja sendiri.

Sudah barang tentu tjara-tjara demikian itu tidak disetudjui Mesir. Seperti jang dinjatakan oleh Nasser, bahwa perundingarr tentang Suez harus bersama-sama dengan Mesir, dan bukannja perundingan jang disiapkan oleh Barat dengan organisasi mereka untuk memaksakan suatu perdjandjian kepada Mesir, baik dengan djalan kekerasan maupun tekanan ekonomi. Nasser pertjaja, bahwa tekanan demikian itu tidak akan berhasil, seperti jang pernah didjalankan kepada Jendral Franco.

41