Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/46

Halaman ini tervalidasi

Letak perbedaan ialah:

a. Amerika Serikat menganggap Inggris dan Perantjis terlampau tergesa-gesa mengadjukan masalah Suez di Dewan Keamanan.

Dulles telah menjarankan dalam Konperensi London ke-II, bahwa duadjukannja masalah Suez ke Dewan Keamanan supaja setelah terbentuknja Ikatan Pemakai Terusan Suez.

b. Alasan Inggris dan Perantjis untuk tjepat-tjepat mengadjukan ke dewan Keamanan, karena chawatir didahului oleh Mesir. Sebab Mesir selalu menjampaikan keluhan-keluhan kepada Dewan Keamanan, bahwa Inggris-Perantjis mengantjam keamanan dan perdamaian.

Mesir sudah bersiap-siap menghadapi perdebatan di Dewan Keamanan. Ketika Konperensi London 1 Oktober 1956 dibuka, maka pada tanggal itu djuga berangkatlah delegasi Mesir ke P.B.B. Delegasi itu dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mesir, Mahmud Fawzi dennan anggauta-anggautanja Wing Commander Alwy Sabri dan wakil tetap Mesir di P.B.B.

Delegasi Mesir itu mendapat instruksi/perintah dari Presiden Nasser sebagai berikut:

a. Menolak setiap resolusi jang hendak menempatkan Suez dibawah pengawasan internasional.

b. Menentang setiap pertjobaan Inggris-Perantjis untuk memperoleh sokongan di Dewan Keamanan.

c. Tetap membuka pintu perundingan berdasar prinsip bahwa Mesir adalah pemilik dan pengawas terusan Suez.

Sebaliknja Inggris dan Perantjis menjiapkan sebuah resolusi jang berisikan:

a. Seruan untuk mendukung usul-usul Konperensi London tentang ditempatkannja terusan Suez dibawah pengawasan internasional.

b. Meniadakan tindakan penasionalisasian oleh Mesir.

Sidang Dewan Keamanan untuk membitjarakan masalah Suez dimulai pada tanggal 5 Oktober 1956.

43