Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/65

Halaman ini tervalidasi

a. Ia bersedia menemui langsung para pemimpin pemerintahan Inggris-Perantjis apabila perundingan tentang masalah Suez dimulai.

b. Nasser akan mengadjukan usul baru mengenai hak-hak penerimaan bea masuk terusan tersebut.

c. Mesir bersedia berunding dengan semua negara pemakai terusan Suez dan akan memberi djaminan kebebasan pelajaran berdasarkan konvensi 1888.

d. Mesir tidak dapat mengakui S.C.U.A. jang akan memungut bea sendiri dan tidak akan menerima usul rentjana Dulles jang disokong oleh 17 negara di Konperensi London ke-I.

Nasser djuga membantah dengan keras, bahwa Mesir tidak mengadjukan usul balasan, usul-usulnja telah disampaikan pada tanggal 10 September jang isinja antara lain sebagai berikut:

a. Mesir bersedia mengganti konvensi 1888 atau memperbaharui sama sekali.

b. Mesir bersedia mentjari persetudjuan dengan negara-negara pemakai terusan Suez untuk menentukan bea masuk terusan Suez.

c. Mesir mendjamin ·perkembangan dan pembangunan terusan Suez.

Untuk melaksanakan maksud-maksud itu Nasser mengharapkan supaja segera diadakan kontak dengan kepala-kepala negara atau menteri-menteri luar negeri ketiga negara jang bersangkutan pada achir bulan Nopember 1956.

Setelah Inggris-Perantjis mengetahui usul balasan Mesir tersebut dan melihat gelagatnja tidak mungkin dapat tertjapai persetudjuan atas dasar seperti jang mereka inginkan, maka kedua negara itu mentjari siasat lain untuk memaksakan internasionalisasi terusan Suez. Siasat itu terkenal dengan ,,siasat diplomasi kapal tua Inggris", ialah siasat dengan kekerasan militer. Inggris menggunakan Israel sebagai alat untuk menjerang Mesir pada tanggal 29 Oktober 1956, agar supaja mereka dapat menjerang Suez dan menduduki terusan itu kembali.

Dengan adanja agressi Israel diatas wilajah Mesir, maka Mesir segera mengadukan kedjadian itu kepada D.K. Atas desakan wakil dari Yugoslavia maka D.K. lalu mengadakan sidang darurat pada tanggal 30 Oktober chusus untuk membitjarakan agressi Israel dan ultimatum bersama Inggris-Perantjis. Amerika merasa diperdajakan oleh Inggris

61